Malaysia Lantik Raja Baru Sultan Ibrahim Iskandar dari Johor Pada 31 Januari 2024

Rabu 31 Januari 2023 Malaysia akan resmi memiliki raja baru.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jan 2024, 12:13 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 12:13 WIB
Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia. Ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)
Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia. Ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Rabu 31 Januari 2023 Malaysia akan resmi memiliki raja baru. Sultan Ibrahim Iskandar dari Johor akan dilantik. ia menggantikan Sultan Abdullah dari Pahang.

Menurut New Straits Times, yang dikutip Selasa (30/1/2024), postingan di media sosial Malaysia berspekulasi apakah 31 Januari akan dijadikan hari libur umum untuk merayakan acara tersebut. Namun Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil meredam rumor di media sosial tentang hari libur umum untuk pelantikan Yang di-Pertuan Agong Malaysia berikutnya.

Dia mengatakan bahwa pada 24 Januari, pengumuman seperti itu hanya dapat dibuat oleh kabinet Malaysia, dan belum ada pengumuman mengenai hal tersebut dari pertemuan minggu itu.

Rapat kabinet berikutnya baru akan dilakukan setelah upacara pelantikan Agung yang baru, artinya tidak ada pengumuman hari libur nasional.

Raja Agong baru Malaysia itu dipilih oleh rekan-rekan sultan Malaysia pada 27 Oktober 2023, sejalan dengan tradisi monarki rotasi Malaysia yang unik.

Adapun kepala negara Malaysia dipilih dari sembilan penguasa Melayu, yang masing-masing biasanya menjabat selama lima tahun sebagai Agong.

Petahana, Abdullah dari Pahang, menjabat setelah Agong sebelumnya, Muhammad V dari Kelantan turun tahta pada tahun 2019, kurang dari tiga tahun setelah masa jabatannya.

Abdullah mengalami masa yang sangat unik dalam sejarah Malaysia, di mana ia telah bertemu dengan empat perdana menteri berbeda selama masa jabatannya.

Pidato keluarnya berfokus pada pelayanan pemerintah terhadap rakyat Malaysia, dan pentingnya stabilitas pemerintahan. Meskipun demikian, ia sering kali terseret ke dalam rumor spekulatif yang melibatkan penggulingan perdana menteri petahana, terutama rumor Dubai Move pada Desember 2023.

Keinginannya untuk mencapai stabilitas tercermin pada kedatangan Ibrahim, yang secara terbuka menentang ketidakstabilan politik.

Ibrahim memiliki hubungan yang sangat hangat dengan Singapura, sering berbicara hangat tentang negara kepulauan tetangganya, dan juga berkunjung, terkadang untuk makan malam.

 

 

Profil Raja Baru Malaysia, Sosok Karir Militer

Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dalam Konferensi Para Penguasa dalam Rapat (Khusus) ke-263 di Istana Negara Malaysia, ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)
Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dalam Konferensi Para Penguasa dalam Rapat (Khusus) ke-263 di Istana Negara Malaysia, ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)

Malaysia kini punya raja baru, meski baru akan sah pada 31 Januari 2024 setelah dilantik. Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar yang diangkat menjadi Raja Malaysia. 

Naiknya Sultan Ibrahim dari Johor menjadi raja Malaysia, merupakan pertama kalinya setelah 34 tahun  pemerintahan sang ayah.

Berikut ini profil raja baru Malaysia, Sultan Ibrahim dari Johor, mengutip situs johor.gov.my, Jumat (27/10/2023):

Pada profil yang dimuat situs pemerintah Johor, diketahui bahwa Sultan Ibrahim lahir pada 22 November 1958. Ia dididik dan dibina hingga menjadi raja yang cerdas, berilmu, berwibawa dan berdaulat. Mengikuti jejak kesultanan sebelumnya dengan terlibat dalam kegiatan militer, manajemen dan administrasi yang dijadikan landasan untuk membangun semangat juang, disiplin, kepemimpinan dan karakter.

Kepemimpinan Sultan Ibrahim bermula saat tamat sekolah diangkat menjadi komandan peleton, sambil menjalani latihan militer di Pusat Latihan Angkatan Darat di Kota Tinggi. Kemudian atas undangan khusus ia mengikuti pelatihan militer bagi perwira muda di Fort Benning, Georgia AS.

Selain itu, ia juga menjalani pelatihan 'lintas udara' dan 'ranger' bagi perwira infanteri.

Setelah beristirahat selama dua bulan, Sultan Ibrahim melanjutkan latihan 'Pasukan Khusus Amerika' dan 'Pathfinder' di mana ia melakukan 19 kali lompatan parasut, delapan di antaranya pada malam hari. Ia kemudian diangkat menjadi komandan.

Sultan Ibrahim juga ditugaskan sebagai anggota tim SEAL (Angkatan Laut dan Darat). Selain itu, beberapa kali ditugaskan di Bandung Indonesia dan menjadi anggota kehormatan Komando Pasukan Khusus Indonesia (KOPASSUS).

Karir Militer dan Pemerintahannya

Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia. Ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)
Penguasa Johor Sultan Ibrahim Sultan Iskandar di Istana Negara Malaysia. Ia ditunjuk menjadi Raja Malaysia. (Facebook/Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)

Sekembalinya ke Johor, Sultan Ibrahim diangkat sebagai Wakil Komandan Wakil Prajurit Setia Negara. Pada saat yang sama ia menjalani pelatihan pilot helikopter dengan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia.

Dengan kemampuan yang ditunjukkan Sultan Ibrahim, ia bahkan diperbolehkan mengoperasikan penerbangan helikopter tunggal.

Dengan tekad dan ketekunan, ia berhasil lulus lebih dulu dibandingkan peserta lainnya. Sultan Ibrahim mendapat penghargaan pada 26 April 1982 dari Sultan Iskandar dalam sebuah parade yang dipimpin Sultan Iskandar.

Sultan Ibrahim juga mengikuti pelatihan angkatan laut selama tiga bulan di Pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia di Lumut, sekaligus membekali dirinya sebagai perwira angkatan darat, laut, dan udara.

Untuk menyeimbangkan pelatihan militer dan menjadikannya sebagai raja berwibawa dan dihormati, Sultan Ibrahim melanjutkan studinya di Fletcher School of Law and Diplomacy (Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher) di Boston, Massachusetts AS. Dengan dua jurusan, 'Studi Strategis Asia Tenggara' dan 'Hukum Laut Internasional'.

Sultan Ibrahim kemudian mengabdi pada Pemerintah Negara Bagian Johor dan ditempatkan antara lain di Kantor Sekretaris Pemerintah, Kantor Perbendaharaan, Kantor Pertanahan, Departemen Perencanaan Kota dan Desa, Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian untuk mempelajari seluk beluk manajemen dan administrasi negara.

Rekam Jejak Pewaris Takhta Johor

Sultan Ibrahim Iskandar dari Johor Terpilih Sebagai Raja Baru Malaysia
Naiknya Sultan Ibrahim dari Johor menjadi raja Malaysia, merupakan pertama kalinya setelah 34 tahun pemerintahan ayahnya. (MOHD RASFAN/POOL/AFP)

Sultan Ibrahim kemudian diangkat menjadi pewaris ketika Yang Mulia Sultan Iskandar naik takhta Johor dan diproklamasikan sebagai Putra Mahkota Johor pada 3 Juli 1981.

Sejak tanggal 25 April 1984 hingga 25 April 1989 ia diangkat sebagai Pemangku Raja (setara bupati) pada masa pemerintahannya. Sementara Sultan Iskandar diangkat sebagai Yang DiPertuan Agong atau Raja Malaysia.

Sultan Ibrahim memanfaatkan masa jabatannya sebagai Pemangku Raja untuk menimba ilmu terkait urusan kenegaraan serta bekerja berdampingan dengan rakyat.​

Sultan Ibrahim diproklamasikan sebagai Sultan Johor pada 23 Januari 2010 setelah wafatnya Yang Mulia Sultan Iskandar.

Sultan Ibrahim menjalin rumah tangga dengan Raja Zarith Sofiah Binti Almarhum Sultan Idris Shah. Mereka dikaruniai lima orang putra dan satu putri, yaitu:

  1. Ismail Ibni Sultan Ibrahim, Putra Mahkota Johor
  2. Aminah Maimunah Iskandaria Binti Sultan Ibrahim
  3. Idris Iskandar Ismail Abdul Rahman Ibni Sultan Ibrahim, Tunku Temenggong Johor
  4. Abdul Jalil Iskandar Ibrahim Ismail Ibni Sultan Ibrahim, Tunku Laksamana Johor
  5. Abdul Rahman Hassanal Jeffri Ibni Sultan Ibrahim, Tunku Panglima Johor
  6. Abu Bakar Mahmood Iskandar Ibrahim Ibni Sultan Ibrahim, Tunku Putra Johor

Adapun Sultan Ibrahim mempunyai segudang keistimewaan dan prestasi yang patut dibanggakan, selain kepribadiannya yang memikat hati masyarakat. Sultan berjiwa rakyat ini cukup identik dengan Johor Crown Adventure Program, sebuah kegiatan berbasis bakti sosial yang digagas sejak tahun 2001 ketika ia menjadi 'Putra Mahkota Johor'.

Program Johor Crown Tour dengan konvoi sepeda motor bertenaga tinggi merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh Menteri Besar YAB dan pejabat Pemerintah Negara Bagian, untuk melaksanakan berbagai proyek kesejahteraan di sepanjang rute konvoi di 10 distrik di negara bagian Johor. Ia juga melibatkan anggota keluarganya, sang istri yakni Raja Zarith Sofiah Binti Almarhum Sultan Idris Shah serta para pangeran dan putri untuk berpartisipasi dalam program ramah rakyat ini.

Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta
Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya