Brasil Perkuat Perbatasannya dengan Venezuela dan Guyana terkait Sengketa Esequibo

Venezuela telah mengaktifkan kembali klaim lama atas Esequibo dalam beberapa tahun terakhir setelah cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar ditemukan di lepas pantai daerah itu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Feb 2024, 15:51 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2024, 15:51 WIB
Peta yang menunjukkan perbatasan antara Brasil, Guyana, dan Venezuela.
Peta yang menunjukkan perbatasan antara Brasil, Guyana, dan Venezuela. (Dok. Tangkapan layar Google Maps)

Liputan6.com, Brasilia - Konvoi truk militer dan kendaraan lapis baja berangkat ke perbatasan utara Brasil pada Jumat (2/2/2024). Langkah itu bertujuan memperkuat kehadiran tentara Brasil dalam menanggapi ketegangan atas klaim Venezuela terkait wilayah Esequibo di Guyana.

Lebih dari dua lusin mobil lapis baja tiba di Manaus melalui transportasi sungai dan beberapa berangkat melalui jalan darat menuju Boa Vista, ibu kota Negara Bagian Roraima. Menurut militer, garnisun lokal akan ditingkatkan menjadi 600 tentara.

Penguatan kendaraan lapis baja tersebut mencakup enam Cascavel, sebuah mobil lapis baja Brasil beroda enam dengan meriam 37 mm; delapan Guarani, pengangkut personel 6×6; dan 14 Guaicuru, sebuah mobil lapis baja ringan multitask berpenggerak empat roda. Mobil lapis baja yang lebih berat diangkut dengan truk trailer bak terbuka.

Perwira Angkatan Darat tidak dapat mengatakan apakah kendaraan tersebut akan tetap berada di Boa Vista atau dikerahkan ke Pacaraima di perbatasan dengan Venezuela. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (3/2).

Mengedepankan Diplomasi

Ilustrasi bendera Brasil (AFP)
Ilustrasi bendera Brasil (AFP)

Konflik perbatasan melibatkan wilayah Guyana seluas 160.000 km persegi atau dua kali luas wilayah Irlandia dan sebagian besar merupakan hutan lebat.

Venezuela telah mengaktifkan kembali klaim lama atas Esequibo dalam beberapa tahun terakhir setelah cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar ditemukan di lepas pantai daerah itu.

Pada Desember 2023, Guyana dan Venezuela sepakat untuk tidak menggunakan kekerasan atau meningkatkan ketegangan dalam perselisihan tersebut saat kedua pemimpin bertemu di Saint Vincent dan Grenadine. Kemudian pekan lalu, dalam pertemuan yang dimediasi Brazil, Venezuela berjanji akan tetap berpegang pada diplomasi untuk menyelesaikan konflik.

Bagaimana pun, kebangkitan kembali klaim Venezuela atas Esequibo mendorong Brasil mengatakan tidak akan membiarkan Venezuela menggunakan wilayahnya di Roraima untuk menyerang Esequibo mengingat tidak ada jalur darat lain.

Bentrokan Diyakini Tidak Akan Terjadi

Ilustrasi militer
Ilustrasi militer. (Dok. Pixabay)

Laporan oleh Kepala Staf Gabungan Militer Brasil sendiri menemukan bahwa Venezuela tidak memiliki kemampuan militer untuk menyerang Esequibo karena mereka memiliki kapasitas logistik yang kecil untuk mendukung misi melintasi perbatasan.

Dokumen setebal tujuh halaman itu menyebutkan Brasil memiliki rencana darurat untuk mencegah serangan militer Venezuela terhadap Guyana yang melewati wilayahnya.

Namun, laporan tersebut menyimpulkan bahwa bentrokan antara kedua negara tetangga Brazil itu tidak mungkin terjadi karena solusi damai telah muncul.​

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya