13 Februari 1923: Lahirnya Klub The Rennaisance, Tim Basket Kulit Hitam Pertama di AS

Tujuan utama dibentuknya tim tersebut adalah untuk memberi kesempatan bagi atlet kulit hitam di Amerika Serikat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Feb 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Bola Basket
Ilustrasi Bola Basket/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Pada 13 Februari 1923, New York Renaissance, tim basket profesional kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS), pertama kali dibentuk.

Renaissance, yang juga sering disebut Rens, menjadi salah satu tim basket dominan yang pada tahun 1920-an dan 1930-an.

Dilansir History, Selasa (13/2/2024), pendiri tim, Robert L. Douglas, bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada atlet kulit hitam pria di New York City untuk meningkatkan nilai dalam diri mereka.

Pada Februari 1923, Douglas pun membuat perjanjian dengan William Roach seorang pengembang real estate yang berbasis di Harlem, sekaligus pemilik New Renaissance Ballroom dan Casino. Sejak itu, lahirlah tim Rens.

Lantaran atlet kulit hitam dilarang bergabung dalam liga basket profesional, Rens pun menyebar ke seluruh wilayah AS. Bahkan, tak jarang mereka harus bermain melawan tim yang seluruh atletnya berkulit putih.

Sebagai pendiri tim, Douglas juga melatih tim tersebut sejak awal hingga pertandingan terakhirnya pada tahun 1949. Ia juga dilantik ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame sebagai kontributor pada tahun 1972.

"Saya mencoba menyebarkan berita (tentang Douglas) melalui buku dan dokumenter saya, On the Shoulder of Giants," kata Kareem Abdul-Jabbar kepada The Undefeated pada tahun 2017.

"Saya melakukan keduanya untuk membuat orang sadar akan kontribusi Rens terhadap bola basket karena penting bagi kita untuk menghormati para pionir yang mewujudkan industri bernilai miliaran dolar ini," sambung dia.

Kesuksesan The Rens

Ilustrasi Ring Basket
Ilustrasi ring basket (Gambar oleh Varun Kulkarni dari Pixabay)

Tim Rens memainkan pertandingan pertamanya pada 3 November 1923, menang dengan skor 28-22 melawan Collegiate Five, tim yang seluruh anggotanya berkulit putih.

"Kesuksesan dan ketenaran Rens membantu menggeser kehadiran atlet keturunan Afrika-Amerika dari tingkat amatir ke tingkat profesional," tulis web NYHoops.

"Mereka mampu bersaing dan bahkan mengalahkan tim asli Boston Celtics, yang merupakan salah satu tim kulit putih profesional yang dominan pada era itu," lanjut web itu.

Menang Turnamen Basket Profesional Dunia

Ilustrasi permainan basket
Ternyata ada 2 komponen selain olahraga yaitu olahrasa dan olahkarya seperti yang digunakan di salah satu reels Kemenpora (Foto: Unsplash.com/ Ashwin Vaswani)

Pada musim 1932-33, Rens, dipimpin oleh atlet basket kulit hitam William "Pop" Gates dan Charles "Tarzan" Cooper, memenangkan 88 pertandingan berturut-turut.

Pada tahun 1939, tepatnya tujuh tahun sebelum peluncuran NBA, Rens memenangkan turnamen Bola Basket Profesional Dunia.

Kemudian pada tahun 1949, Rens, yang saat itu berbasis di Dayton, Ohio, memainkan pertandingan terakhir mereka sebagai bagian dari Liga Bola Basket Nasional yang terintegrasi secara rasial. Pada saat itu, NBA sudah aktif dan berjalan, dan minat terhadap bola basket barnstorming telah berkurang.

Infografis Deretan Atlet Indonesia Peraih 9 Medali Paralimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Deretan Atlet Indonesia Peraih 9 Medali Paralimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya