Tumpahan Minyak Misterius Picu Keadaan Darurat Nasional di Trinidad dan Tobago

Otoritas terkait menuturkan bahwa tumpahan minyak terjadi pada 7 Februari di lepas pantai selatan Pulau Tobago. Sekitar 15 kilometer garis pantai, kata ODPM pada Sabtu (10/2), sekarang menghitam.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Feb 2024, 07:02 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2024, 07:02 WIB
Para pekerja membersihkan tumpahan minyak di Pantai Rockly Bay di Scarborough, Trinidad dan Tobago, pada 10 Februari 2024.
Para pekerja membersihkan tumpahan minyak di Pantai Rockly Bay di Scarborough, Trinidad dan Tobago, pada 10 Februari 2024. Belum diketahui asal usul kapal yang menyebabkan tumpahan minyak tersebut. (Dok. Akash Boodan/AP)

Liputan6.com, Port of Spain - Sebuah kapal yang terbalik telah menyebabkan tumpahan minyak besar-besaran di sepanjang garis pantai Trinidad dan Tobago, yang digambarkan oleh perdana menteri negara itu sebagai darurat nasional pada Minggu (11/2/2024).

Menurut Kantor Kesiapsiagaan dan Manajemen Bencana (ODPM) negara itu, tumpahan minyak terjadi pada 7 Februari di lepas pantai selatan Pulau Tobago. Sekitar 15 kilometer garis pantai, kata ODPM pada Sabtu (10/2), sekarang menghitam.

Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan para pekerja pemulihan mengarungi lumpur hitam tebal, dengan sebagian besar pantai tertutup minyak. Beberapa lembaga pemerintah, termasuk setidaknya 1.000 sukarelawan, telah berupaya mengendalikan tumpahan minyak tersebut.

Perdana Menteri (PM) Keith Rowley dalam konferensi pers pada Minggu mengatakan situasinya tidak terkendali.

"Asal usul kapal tersebut belum teridentifikasi," ujar PM Rowley, seperti dilansir CNN, Rabu (14/2).

"Ini adalah keadaan darurat nasional dan oleh karena itu harus didanai sebagai pengeluaran yang luar biasa. Kami tidak tahu cakupan dan skala penuh dari apa yang diperlukan."

Pihak berwenang memasang boom – penghalang mengambang – untuk mencegah tumpahan minyak menyebar ke wilayah lain, kata Farley Augustine, sekretaris utama Dewan Majelis Tobago. Para pejabat juga telah mengirimkan penyelam untuk mencoba menutup kebocoran tersebut, namun belum berhasil.

"Apa yang harus terjadi adalah kita harus menemukan cara untuk mengekstraksi setiap minyak yang ada di dalam kapal, mengingat seperti yang telah kami tegaskan – tanpa mengetahui skema kapal tersebut," tutur Augustine.

Sementara itu, PM Rowley sendiri mengaku tidak yakin apakah itu kapal barang, tanker, atau tongkang karena hanya lunas kapal yang terlihat.

"Karakteristik fisiknya yang teridentifikasi berada di dalam air yang saat ini tidak dapat kita tembus," kata PM Rowley.

Berbau Busuk

20151220-Ilustrasi Kapal Tenggelam-AFP
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Media setempat melaporkan, warga di daerah Lambeau melaporkan adanya bau busuk yang terus menerus dari tumpahan minyak tersebut, sehingga membuat beberapa orang khawatir akan kesehatan mereka.

Augustine menyarankan mereka yang mengidap penyakit pernapasan untuk menggunakan masker dan relokasi mandiri atau mencari cara mengurangi dampak.

Momok bagi Industri Pariwisata

Ilustrasi pariwisata
Ilustrasi pariwisata (Dok. Pixabay)

Tumpahan minyak terjadi selama musim Karnaval, salah satu atraksi wisata terbesar di negara itu.

"Bagian terbaik dari perekonomian Tobago adalah pariwisatanya, jadi penting bagi kita untuk sadar bahwa kita tidak memaparkan produk pariwisata pada hal-hal semacam ini dan karena ini telah terjadi, kita harus membendungnya," tegas PM Rowley.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya