Liputan6.com, Washington, DC - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Sabtu (17/2/2024) memperingatkan AS tidak akan mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza jika kelak diajukan oleh Aljazair di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Linda mengatakan AS sedang mengupayakan kesepakatan antara Israel dan Hamas yang akan mencakup pembebasan sandera dan gencatan senjata setidaknya selama enam minggu.
Baca Juga
"Selama seminggu terakhir, Presiden Joe Biden telah melakukan beberapa panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta para pemimpin Mesir dan Qatar, untuk mendorong kesepakatan ini. Meskipun kesenjangan masih ada, elemen-elemen kuncinya sudah dibahas," tutur Linda, seperti dilansir CNN, Senin (19/2).
Advertisement
Dia menambahan, "Kami percaya kesepakatan ini mewakili peluang terbaik untuk menyatukan kembali semua sandera dengan keluarga mereka dan memungkinkan jeda berkepanjangan dalam pertempuran, yang akan memungkinkan lebih banyak makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan kebutuhan penting lainnya yang bisa menyelamatkan nyawa, sampai ke tangan warga sipil Palestina yang sangat membutuhkannya."
"Resolusi yang diajukan di DK PBB, sebaliknya, tidak akan mencapai tujuan tersebut, dan bahkan mungkin bertentangan dengan tujuan tersebut … Oleh karena itu, AS tidak mendukung tindakan terhadap rancangan resolusi ini. Jika rancangan undang-undang tersebut menghasilkan pemungutan suara maka kami tidak akan mengadopsi."
Desakan Agar PBB Bertindak
Pada Rabu (14/2), negara-negara Arab di PBB menegaskan kembali dukungan mereka terhadap rancangan resolusi Aljazair, yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di tengah ancaman invasi darat Israel ke Rafah.
Dalam konferensi pers bersama anggota lainnya, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mendesak PBB untuk bertindak dan mengatakan kelompok tersebut yakin ada dukungan besar terhadap usulan resolusi tersebut.
Advertisement
Menekan Hamas
Dalam pernyataannya pada Sabtu, Linda juga meminta DK PBB untuk memastikan tindakan apa pun yang diambil dalam beberapa hari mendatang akan meningkatkan tekanan pada Hamas untuk menerima proposal yang dibahas. Dia menegaskan AS akan terus terlibat dalam diplomasi.
"Sangat penting bagi pihak-pihak lain untuk memberikan kesempatan terbaik bagi keberhasilan proses ini, daripada memaksakan tindakan yang justru menempatkannya dalam bahaya," sebut pernyataan Linda.