Liputan6.com, Bangkok - Singapura telah mencapai kesepakatan dengan Taylor Swift untuk memastikan penyanyi berusia 34 tahun itu hanya menggelar konser "The Eras Tour" di sana, satu-satunya lokasi di Asia Tenggara.
Klaim tersebut disampaikan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin.
Baca Juga
PM Srettha menuturkan bahwa promotor konser, AEG Present Asia, memberitahunya soal perjanjian tersebut saat keduanya bertemu pada 12 Februari.Â
Advertisement
Berbicara di iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Jumat (16/2) PM Srettha mengatakan dia diberitahu bahwa pemerintah Singapura menawarkan USD 2 juta hingga USD 3 juta per pertunjukan sebagai imbalan atas eksklusivitas konser Taylor Swift di sana.
Taylor Swift memiliki enam pertunjukan yang dijadwalkan digelar di National Stadium yang berkapasitas 55.000 kursi pada Maret, di mana seluruh tiketnya ludes.
"Pemerintah Singapura cerdik," kata PM Srettha, seperti dilansir Sky News, Senin (19/2).
Mantan taipan properti itu menambahkan bahwa dia sudah lama bertanya-tanya mengapa Taylor Swift tidak tampil di Thailand dan penjelasan promotor membantunya memahami lebih jauh.
"Jika dia datang ke Thailand maka akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun kita harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht, itu akan sangat bermanfaat," ujar PM Srettha.
"Andai saya mengetahui hal ini, saya akan membawa konsernya ke Thailand. Konser dapat menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian."
Layak Didukung
Konser "The Eras Tour" akan digelar pada 2-4 Maret dan kemudian dilanjutkan pada 7-9 Maret.
Mengutip Bangkok Post, PM Srettha menggarisbawahi bahwa dukungan finansial layak digelontorkan untuk konser para superstar mengingat ajang itu akan menarik minat banyak penonton asing ke negaranya, yang kemudian akan dapat mendongkrak okupansi hotel hingga pedagang kaki lima.
Advertisement
Taylor Swift Pernah Gagal Konser di Thailand
Pada tahun 2014, Taylor Swift telah merencanakan pertunjukan di Impact Arena Muang Thong Thani, namun dia kemudian membatalkan konser yang tiketnya terjual habis tersebut.
Tidak ada alasan yang diberikan, namun isu keamanan diduga sebagai pemicunya. Pasalnya, pembatalan konser Taylor Swift terjadi pasca kudeta tahun 2014.
"Saya mengirimkan rasa sayang saya kepada para fans saya di Thailand. Saya sangat sedih karena konsernya dibatalkan," tulis Taylor Swift via X alias Twitter saat itu.