Jerman Izinkan Penggunaan Ganja untuk Tujuan Rekreasi, Berlaku 1 April 2024

Walau legal secara hukum, prosedur membeli ganja di Jerman juga semakin diperketat sehingga orang tidak mendapatkannya dengan mudah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Feb 2024, 12:04 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 12:04 WIB
Ilustrasi-Ganja
Ilustrasi Ganja (Liputan6.com)

Liputan6.com, Berlin - Parlemen Jerman telah mendukung undang-undang baru yang mengizinkan penggunaan ganja untuk rekreasi. Ini artinya, menggunakan ganja di banyak ruang publik akan dilegalkan mulai 1 April 2024.

Berdasarkan undang-undang tersebut, warga Jerman yang berusia di atas 18 tahun akan diperbolehkan memiliki ganja dalam jumlah besar, namun di saat yang sama akan memberlakukan aturan ketat sehingga mempersulit pembelian ganja tersebut.

Dilansir BBC, Sabtu (24/2/2024), kepemilikan benda seberat 25 gram akan diizinkan di ruang publik sementara takaran 50 gram akan diizinkan di rumah.

Polisi di beberapa wilayah Jerman, seperti Berlin, sudah sering menutup mata terhadap kebiasaan merokok ganja di tempat umum, meskipun kepemilikan narkoba untuk keperluan rekreasi adalah ilegal dan dapat dituntut.

Dalam aturan terbaru, merokok ganja di beberapa area, seperti di dekat sekolah dan lapangan olahraga, masih dianggap ilegal.

Aturan ini juga memperketat prosedur pembeliannya, sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan obat tersebut dengan mudah.

Awalnya, toko dan apotek berlisensi akan diizinkan untuk menjual ganja. Namun aturan ini dibatalkan karena Uni Eropa (UE) khawatir bahwa hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan ekspor obat-obatan.

Sebaliknya, komunitas "klub sosial ganja" akan mengembangkan dan mendistribusikan narkoba dalam jumlah terbatas.

Setiap klub akan memiliki batas atas 500 anggota, mengonsumsi ganja di tempat tidak diperbolehkan, dan keanggotaan hanya akan tersedia untuk penduduk Jerman.

Aturan ini juga mengizinkan menanam ganja sendiri, dengan maksimal tiga tanaman ganja diperbolehkan per rumah tangga.

Penggunaan Narkoba Melonjak

Bagaimana Ganja Medis Bisa Tangani Cerebral Palsy, Ini Penjelasan Peneliti Ganja
Ilustrasi daun ganja.(Sumber foto: Pexels.com)

Penggunaan narkoba di kalangan generasi muda telah melonjak selama bertahun-tahun meskipun sudah ada undang-undang yang memprakarsai reformasi tersebut.

Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan ingin melemahkan pasar gelap, melindungi perokok dari kontaminasi ganja, dan memotong aliran pendapatan bagi geng-geng kejahatan terorganisir. Namun, kafe ganja legal tidak muncul di negara tersebut secara tiba-tiba.

Kontroversi Legalisasi Ganja

Bagaimana Ganja Medis Bisa Tangani Cerebral Palsy, Ini Penjelasan Peneliti Ganja
Ilustrasi minyak CBD (Cannabidiol). (Sumber foto: Pexels.com).

Perdebatan sengit mengenai dekriminalisasi ganja telah berlangsung selama bertahun-tahun di Jerman, di mana kelompok dokter menyatakan keprihatinannya terhadap generasi muda dan kelompok konservatif yang mengatakan bahwa liberalisasi akan memicu penggunaan narkoba.

Simone Borchardt dari partai oposisi konservatif CDU mengatakan kepada Bundestag, parlemen Jerman, bahwa pemerintah telah melanjutkan "undang-undang yang sama sekali tidak diperlukan dan membingungkan: tanpa menghiraukan peringatan dari dokter, polisi, dan psikoterapis.

Namun, Lauterbach mengatakan situasi saat ini tidak lagi dapat dipertahankan dan mengatakan, "Jumlah konsumen berusia antara 18 dan 25 tahun meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir."

Infografis Negara-Negara Pendukung Produk Ganja untuk Pengobatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Negara-Negara Pendukung Produk Ganja untuk Pengobatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya