Liputan6.com, Tempi - Sebuah tragedi terjadi hari ini setahun yang lalu. Pada Selasa 28 Februari 2023 larut malam, kecelakaan kereta terjadi antara kereta barang dan kereta penumpang di Yunani.
Setidaknya 57 orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka dalam tabrakan kereta, yang menurut pihak berwenang sebagian besar disebabkan oleh human error (kesalahan manusia).
Baca Juga
Kecelakaan itu terjadi sesaat sebelum tengah malam di Kota Tempi di sepanjang rute Athena-Thessaloniki di pintu masuk Vale of Tempe, sebuah ngarai dengan deretan pepohonan yang memisahkan wilayah utara Yunani, Thessaly dan Makedonia. Kedua kereta itu berjalan menuju satu sama lain di jalur yang sama dan kekuatan tabrakan berkecepatan tinggi itu membuat beberapa gerbong tergelincir, dan sejumlah di antaranya terbakar, menurut Dinas Pemadam Kebakaran Yunani.
Advertisement
ABC News mengutip Hellenic Fire Service (Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic) menyebut kereta penumpang melaju dengan kecepatan sekitar 103 mil per jam ketika bertabrakan dengan kereta barang. TV pemerintah Yunani memberitakan, kedua kereta itu berjalan di jalur yang sama selama 12 menit atau menempuh jarak sekitar 11 mil.
Sekitar 350 orang berada di dalam kereta penumpang tujuan utara, yang melakukan perjalanan dari Athena ke Thessaloniki, menurut operator kereta api Yunani Hellenic Train.
Roubini Leontari, kepala koroner rumah sakit umum di kota terdekat Larissa, mengatakan kepada TV pemerintah Yunani bahwa mayoritas korban tewas berusia antara 20 dan 30 tahun.
150 Pemadam Kebakaran Dikerahkan hingga Menteri Mundur
Setidaknya 150 petugas pemadam kebakaran, termasuk beberapa dari unit khusus, dan 40 ambulans merespons ke lokasi kejadian dengan bantuan 32 petugas polisi dan 15 kendaraan patroli, menurut Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic.
Keesokan paginya, Rabu (1/3), tim penyelamat masih mencari korban yang selamat di puing berasap, menggunakan derek untuk mengangkat gerbong yang tergelincir. Upaya mereka awalnya terfokus pada dua mobil pertama, yang "terguling" dan "paling sulit untuk dilepaskan," kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic dalam sebuah pernyataan Rabu pagi.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan pada hari Rabu (1/3) bahwa insiden tersebut "terutama disebabkan oleh kesalahan manusia yang tragis."
Sementara itu, Menteri Transportasi Yunani Kostas Karamanlis mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rabu itu, setelah mengunjungi lokasi kecelakaan di Tempi, dan mengatakan bahwa dia merasa itu adalah "tugasnya" untuk melakukan hal tersebut "sebagai tanda penghormatan minimal" kepada para korban.
“Ketika sesuatu yang tragis ini terjadi, mustahil untuk terus berjalan seolah-olah hal itu tidak terjadi,” tulis Karamanlis dalam postingan di Facebook. “Ini disebut tanggung jawab politik.”
PM Mitsotakis mengatakan dia telah menunjuk menteri transportasi sementara yang baru, George Gerapetritis, untuk menjabat sampai pemilu nasional. Gerapetritis kemudian diminta untuk membentuk "komite ahli yang independen dan non-partisan" untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan menyelidiki "penundaan jangka panjang" dalam pelaksanaan proyek perkeretaapian.
Sementara itu, PM Mitsotakis mengatakan dua eksekutif perkeretaapian telah mengundurkan diri: Spyros Pateras, Presiden Hellenic Railways Association, dan Christos Vinis, presiden dan direktur pelaksana anak perusahaan perkeretaapian nasional ERGOSE.
Advertisement
Suhu Capai 1.300 Derajat Celcius hingga Seorang WN Yunani Ditangkap
Dampak tabrakan tersebut meninggalkan gerbong restoran kereta penumpang tersebut di atas dua gerbong lainnya. Kebakaran terjadi di gerbong itu, dengan suhu mencapai 1.300 derajat Celcius (2.372 derajat Fahrenheit), yang "membuat sulit untuk mengidentifikasi orang-orang di dalamnya," kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic dalam sebuah pernyataan pada Rabu sore.
Operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi tabrakan kereta dilaporkan berlanjut hingga Kamis 2 Maret 2023 malam, menurut Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic.
Tim penyelamat "akan melanjutkan" pencarian "sampai korban terakhir terungkap," kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic dalam sebuah pernyataan Rabu (1/3) malam.
Seorang warga negara Yunani berusia 59 tahun telah ditangkap sehubungan dengan penyelidikan yang sedang berlangsung atas kecelakaan mematikan itu, menurut Polisi Hellenic Yunani.
Sementara itu, pihak berwenang masih berupaya mengidentifikasi korban tewas, yang jenazahnya dibawa ke rumah sakit umum di kota terdekat Larissa, kata juru bicara Kepolisian Hellenic dalam sebuah pernyataan pada Rabu (1/3) sore.
Sedangkan korban luka, 48 orang dirawat di rumah sakit, termasuk enam orang dalam kondisi kritis, sementara sisanya telah dirawat dan dipulangkan, kata Dinas Pemadam Kebakaran Hellenic, Kamis (2/3).
3 Hari Berkabung
Pemerintah Yunani telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional setelah tragedi tersebut.'
Perdana Menteri Yunani Mitsotakis mengatakan dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu (1/3) bahwa pemerintah "akan mendukung keluarga para korban" dan "bekerja sehingga 'tidak akan pernah lagi' yang saya dengar di Larissa tidak akan menjadi kata-kata kosong."
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Yunani dalam konferensi pers hari Rabu di Washington, D.C.
"Ketika kita terus melihat jumlah korban tewas meningkat, saya ingin menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada masyarakat Yunani atas hilangnya nyawa secara tragis dalam tabrakan kereta api yang terjadi Selasa (28/2) malam di Kota Tempi," kata Price. "Amerika Serikat mendukung Yunani, dan kami memuji dedikasi luar biasa dari para petugas pertolongan pertama yang bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan nyawa dan merawat mereka yang terluka."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Yunani Nikolaos Dendias pada hari Rabu, menyampaikan belasungkawa dan mengatakan Amerika Serikat mendukung rakyat Yunani.
Advertisement