Koalisi AS dan Inggris Terus Gempur Houthi di Yaman, Serangan Udara Terbaru Tewaskan 11 Orang

Pasukan AS-Inggris menyerang sasaran Houthi di Yaman dan menewaskan 11 orang, kata pemerintah Yaman. Serangan tersebut juga bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan, periode puasa bagi umat Islam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Mar 2024, 15:39 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2024, 15:39 WIB
Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan
Ilustrasi serangan udara koalisi AS menewaskan 11 orang. (Photo by davide ragusa on Unsplash)

Liputan6.com, Hodeidah - Serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menghantam kota-kota pelabuhan dan kota-kota kecil di Yaman barat pada Senin 11 Maret 2024, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 14 lainnya saat mempertahankan pelayaran komersial, kata juru bicara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional kepada Reuters.

Setidaknya 17 serangan udara dilaporkan di negara tersebut, termasuk di kota pelabuhan utama Hodeidah dan di Pelabuhan Ras Issa, menurut Al-Masirah, outlet berita televisi utama yang dikelola Houthi.

Serangan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah kematian warga sipil dan hilangnya kapal pertama sejak kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran mulai menyerang kapal komersial pada November 2023, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina di tengah konflik Israel-Hamas.

Serangan tersebut juga bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan, periode puasa bagi umat Islam.

Kelompok Houthi membunuh tiga awak kapal True Confidence yang dioperasikan Yunani dan berbendera Barbados pada tanggal 6 Maret dalam serangan di lepas pantai Aden.

Hal ini terjadi beberapa hari setelah tenggelamnya kapal kargo Ruby mar, yang tenggelam sekitar dua minggu setelah terkena rudal Houthi pada 18 Februari.

Banyak kapal kini melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Tanjung Harapan di Afrika untuk menghindari rute berbahaya melalui Teluk Aden, Laut Merah dan Terusan Suez – sehingga meningkatkan biaya pengiriman secara tajam.

Koalisi AS Tembak 28 Drone Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden

US Central Command/ CENTCOM forces (pasukan Komando Pusat AS) bersama koalisinya melakukan serangan terhadap delapan sasaran Houthi di wilayah yang didukung Iran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. (CENTCOM/AFP)
US Central Command/ CENTCOM forces (pasukan Komando Pusat AS) bersama koalisinya melakukan serangan terhadap delapan sasaran Houthi di wilayah yang didukung Iran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. (CENTCOM/AFP)

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengatakan mereka menembak jatuh 28 drone yang ditembakkan oleh Houthi Yaman ke sasaran di Laut Merah dan Teluk Aden pada Sabtu 9 Maret 2024, dalam salah satu serangan terbesar Houthi yang didukung Iran.

Laporan AFP yang dikutip Minggu (10/3/2024) menyebut, The US Central Command/CENTCOM atau Komando Pusat AS, mengatakan serangan Houthi "berskala besar" terjadi sebelum fajar di Laut Merah dan Teluk Aden yang berdekatan.

CENTCOM dan pasukan koalisi menetapkan bahwa drone tersebut “menimbulkan ancaman besar terhadap kapal dagang, Angkatan Laut AS, dan kapal koalisi di wilayah tersebut.”

CENTCOM menambahkan, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, bahwa "kapal dan pesawat Angkatan Laut AS bersama dengan beberapa kapal dan pesawat angkatan laut koalisi menembak jatuh 15 drone tersebut".

"Tindakan ini diambil untuk melindungi kebebasan navigasi dan membuat perairan internasional lebih aman dan terjamin."

CENTCOM mengatakan dalam pembaruannya pada Sabtu (9/3) malam bahwa AS dan sekutunya telah menjatuhkan total 28 drone dalam operasi tersebut.

Tak lama kemudian, kelompok Houthi mengatakan mereka telah menembakkan rudal ke kapal komersial "Amerika" dan meluncurkan drone ke kapal perang AS di Laut Merah dan Teluk Aden.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree, juga di X, mengatakan Houthi telah melakukan dua serangan terpisah.

Yang pertama menargetkan kapal komersial Propel Fortune di Teluk Aden, katanya, menyebutnya sebagai kapal "Amerika".

Situs web pelacakan kapal menggambarkan kapal curah tersebut berbendera Singapura tetapi tidak melaporkan posisinya saat ini. Serangan kedua menyebabkan "37 drone" ditembakkan ke "sejumlah kapal perang Amerika", kata Saree.

Di ibu kota Yaman, Sanaa, loyalis Houthi mengambil bagian dalam parade militer pada hari Sabtu, menginjak bendera AS, Israel, dan Inggris.

Sebelumnya pada November 2023, kelompok Houthi melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah, wilayah penting bagi perdagangan dunia, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina selama perang Israel melawan militan Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza.

Amerika Serikat kemudian pada Desember 2023 mengumumkan inisiatif keamanan maritim untuk melindungi pelayaran Laut Merah dari serangan Houthi, yang telah memaksa kapal-kapal komersial untuk beralih dari rute yang biasanya membawa 12 persen perdagangan global.

Serangan Prancis

Ilustrasi bendera Prancis.
Ilustrasi bendera Prancis (AFP/Ludovic Marin)

Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan pada hari Sabtu (9/3) bahwa jet tempur dan satu kapal perangnya telah menembak jatuh empat drone di Teluk Aden.

“Tindakan defensif ini memberikan kontribusi langsung terhadap perlindungan kapal kargo True Confidence (di bawah bendera Barbados), yang ditembak pada 6 Maret dan saat ini sedang ditarik,” kata Kementerian Pertahanan Prancis dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara kementerian mengkonfirmasi empat drone tersebut termasuk di antara 15 drone yang dihancurkan secara total oleh koalisi.

Pasukan Prancis telah beroperasi di Laut Merah sebagai bagian dari misi paralel Aspides Uni Eropa – yang diumumkan bulan Januari lalu – untuk melindungi pelayaran internasional dari serangan Houthi.

Serangan Houthi pekan ini menyebabkan korban jiwa pertama yang dilaporkan.

Pemerintah Filipina mengatakan dua awak kapal warga Filipina termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan rudal terhadap kapal curah True Confidence.

 

 

Houthi Bertekad Terus Tenggelamkan Kapal-Kapal Inggris

Houthi Yaman
Ilustrasi Houthi. (AP Photo)

Adapun kelompok Houthi di Yaman pada Minggu (3/3/2024) menegaskan akan terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden. Pernyataan tersebut muncul setelah tenggelamnya kapal kargo curah milik Inggris Rubymar.

"Yaman akan terus menenggelamkan lebih banyak kapal Inggris dan segala dampak atau kerusakan lainnya akan diderita Inggris," ungkap wakil menteri luar negeri di pemerintahan yang dipimpin Houthi, Hussein al-Ezzi, dalam unggahan di X alias Twitter.

"Mereka adalah negara jahat yang menyerang Yaman dan bermitra dengan Amerika Serikat (AS) dalam mensponsori kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza."

Militer AS mengonfirmasi pada Sabtu (2/3) bahwa kapal milik Inggris, Rubymar, tenggelam setelah terkena rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh Houthi pada 18 Februari. Demikian seperti dilansir CNA, Senin (4/3).

Militan Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal terhadap pelayaran komersial internasional sejak pertengahan November 2023, dengan mengatakan mereka bertindak sebagai wujud solidaritas atas kekejian militer Israel di Gaza.

Serangan mereka di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan, serta memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas Vs Israel dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.

AS dan Inggris mulai menyerang sasaran Houthi di Yaman pada Januari sebagai pembalasan atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

INFOGRAFIS_Jalur Gaza terbagi atas lima kegubernura
INFOGRAFIS_Jalur Gaza terbagi atas lima kegubernura (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya