Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi pada Rabu (20/3/2024) mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan USD 40 juta atau setara Rp627 miliar (kurs Rp15.679) kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang berada di bawah tekanan menyusul pemotongan dana karena tuduhan Israel. Demikian dilaporkan Saudi Press Agency.
"Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) menandatangani memorandum dukungan keuangan senilai USD 40 juta dengan UNRWA untuk mendukung permohonan darurat di Gaza," sebut laporan itu, seperti dilansir kantor berita Anadolu, Kamis (21/3).
Baca Juga
"Dukungan finansial mencakup sektor ketahanan pangan bagi warga Palestina di Gaza, yang memberi manfaat bagi 250.638 orang dan memberikan bantuan tempat tinggal dan barang-barang non-makanan lainnya kepada 20.019 keluarga, yang mewakili 200.190 orang."
Advertisement
Laporan tersebut mencatat bahwa ini adalah bagian dari upaya gigih Kerajaan Arab Saudi melalui KSrelief untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina di Jalur Gaza dan meringankan penderitaan mereka di tengah krisis kemanusiaan saat ini.
Tugas UNRWA Terhambat
UNRWA terhambat dalam melakukan tugasnya sejak Januari 2024, ketika Israel menuduh karyawannya terlibat dalam serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas.
Di tengah penyelidikan atas klaim tersebut, beberapa negara telah memangkas pendanaan untuk badan tersebut dan bantuan yang diberikan untuk penduduk Gaza yang dilanda kelaparan pun sangat terdampak.
Setidaknya 18 negara pada awalnya menangguhkan pendanaan untuk UNRWA di tengah tuduhan tersebut.
UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun yang lalu untuk membantu warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari tanah mereka.
Badan ini memberikan dukungan penting kepada jutaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, Suriah dan wilayah lain di mana sejumlah besar warga Palestina terdaftar tinggal.
Advertisement