Liputan6.com, Riyadh - Raja Faisal dari Arab Saudi meninggal dunia setelah serangan senjata di Riyadh meskipun ada upaya dokter untuk menyelamatkannya.
Raja dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan masih bernyawa dan dokter berupaya memacu jantungnya dan memberinya transfusi darah.
Baca Juga
Teuku Wisnu Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia Melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ikut Antusias dengan Foto Editan
Ibnu Jamil Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia Naik Ranking di FIFA, Usai Tahan Imbang Lawan Arab Saudi
Tetapi mereka tidak dapat menyelamatkan raja Saudi, dikutip dari laman BBC, Senin (25/3/2024).
Advertisement
Raja Faisal terluka parah ketika keponakannya Pangeran Faisal Musaed diduga menembakkan tiga peluru ke arahnya dengan pistol dari jarak dekat saat audiensi kerajaan.
Menurut saksi mata, Pangeran Musaed sedang menunggu di ruang depan dan berbicara dengan delegasi Kuwait yang sedang menunggu untuk bertemu raja.
Pangeran Ditangkap
Raja Faisal membungkuk untuk mencium keponakannya tetapi Pangeran Musaed dilaporkan mengeluarkan pistol dan menembaknya di bawah dagu dan kemudian di telinga.
Salah satu pengawal raja memukul pangeran dengan pedangnya yang masih bersarung.
Menteri Perminyakan Arab Saudi kala itu, Sheikh Yamani dilaporkan berteriak kepada penjaga agar tidak membunuh pangeran.
PangeranMusaed ditangkap segera setelah dia menyerang pamannya dan sedang diinterogasi oleh polisi Saudi tentang pembunuhan tersebut.
Dokter dan psikiater telah memastikan bahwa mereka yakin dia "tidak seimbang secara mental".
Baik sebelum maupun sesudah pembunuhan, Pangeran Musaed dilaporkan bersikap tenang.
Sejak pembunuhan itu, Riyadh ditutup total selama tiga hari berkabung.
Raja Khalid, saudara laki-laki raja yang dibunuh, menggantikannya posisi tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.