Misi AS Bantu Wujudkan Indonesia Bersih, Gelontorkan Rp12,8 Miliar untuk Program Sanitasi

Pemerintah AS berharap dapat mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait sanitasi pada tahun 2030 lewat program yang diluncurkan pada World Water Forum ke-10.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Mei 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 19:10 WIB
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) hadir di World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali, 18-25 Mei 2024. (Liputan6/Benedikta Miranti)
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) hadir di World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali, 18-25 Mei 2024. (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Denpasar - Amerika Serikat (AS) menggelontorkan USD 800 ribu atau sekitar Rp12,8 miliar untuk membantu mewujudkan layanan sanitasi layak dan membuat akses air bersih semakin mudah diakses di Indonesia. 

Pendanaan tersebut diberikan lewat program REAL-Water, yang diluncurkan bertepatan dengan World Water Forum ke-10, forum air terbesar di dunia yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Program yang digagas oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) itu akan memberikan panduan strategis dan praktik terbaik mengenai pengelolaan air di pedesaan melalui hasil penelitian yang cermat dan kolaborasi dengan penyusun kebijakan, mitra pembangunan, dan penyedia layanan.

"Program ini mencoba untuk menangkap beberapa praktik terbaik yang telah kami pelajari selama bertahun-tahun dan mencoba untuk memperluasnya bukan hanya pada apa yang kami kerjakan, tetapi juga semua orang yang tertarik pada masalah penting ini," kata Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat Michael F. Kleine dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com di sela-sela rangkaian kegiatan World Water Forum 2024, Senin (20/5).

World Water Forum tahun ini turut melibatkan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGOs) AS yang memiliki perhatian khusus terhadap isu air.

"Kami melihat komitmen seluruh elemen masyarakat dan bukan hanya pemerintah untuk memperoleh akses terhadap air," kata Kleine.

Bukan yang Pertama

program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene. (Dok USAID)
program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene. (Dok USAID)

REAL-Water bukan program pertama dan satu-satunya yang dirilis oleh AS di Indonesia terkait sanitasi. Program ini berkaitan dengan salah satu poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) adalah menciptakan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi yang aman. Tujuan ini berfokus pada pengelolaan air yang berkelanjutan, pengendalian polusi air, dan pengurangan jumlah orang yang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang layak.

Kleine menjelaskan bahwa sebelumnya AS telah meluncurkan program IUWASH pada tahun 2022 dan program IUWASH Pasar pada tahun 2023. Keduanya merupakan program yang berfokus terhadap air.

"Program pertama kita IUWASH Tangguh bernilai USD 44 juta. Di situ, AS menunjukkan komitmen bersama untuk akses universal Indonesia pada tahun 2030," paparnya.

"Kemudian pada tahun 2023 kami datang dengan program IUWASH Pasar senilai USD 10 juta, yang difokuskan untuk melibatkan sektor swasta, karena perannya yang juga penting," sambung Kleine.

Ketiga program tersebut, lanjut Kleine, merupakan komitmen jangka panjang pemerintah AS yang bertujuan menghadirkan layanan sanitasi layak di Indonesia.

"Ini bukan masalah yang dapat kita selesaikan dalam semalam, butuh komitmen selama bertahun-tahun."

 

 

Demi Capai Target 2030

Water credit merupakan inisiatif pembiayaan oleh lembaga keuangan kepada Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS)
Water credit merupakan inisiatif pembiayaan oleh lembaga keuangan kepada Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan akses air minum dan sanitasi di wilayah pelayanan. (Dok. Danone Indonesia)

Kleine sendiri meyakini bahwa program bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen daerah aliran air dapat ditangani dengan baik, yang diharapkan dapat mendorong Indonesia mencapai target tahun 2030 untuk menghadirkan akses universal terhadap air.

"Apa yang kami kerjakan adalah menargetkan daerah aliran air dan fokus memastikan bahwa air dikelola dengan baik di hulu, karena kita tahu sekarang bahwa perubahan iklim mempengaruhi seluruh siklus," katanya.

AS terus menjalin hubungan dengan pemerintah Indonesia terkait keberlanjutan program-program tersebut. Lebih lanjut, Kleine juga membuka kesempatan kerja sama lebih luas di masa depan.

"Kami juga terus saling berkomunikasi jika Indonesia memiliki tujuan atau gagasan baru, dan kami terus mendukungnya. Terutama, terhadap tujuan akses universal terkait sanitasi pada tahun 2030," ungkap Kleine.

"Kami ingin memastikan bahwa kita semua dapat mencapainya dengan baik," tutup dia.

INFOGRAFIS: Gedung-Gedung Jakarta Bakal Dilarang Memakai Air Tanah (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Gedung-Gedung Jakarta Bakal Dilarang Memakai Air Tanah (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya