Peter Pellegrini Dilantik Jadi Presiden, Slovakia Makin Condong ke Rusia

Pellegrini menjadi presiden keenam Slovakia sejak negara itu memperoleh kemerdekaan pada tahun 1993.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Jun 2024, 09:21 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2024, 09:21 WIB
Peter Pellegrini.
Peter Pellegrini (kiri) dilantik sebagai presiden keenam Slovakia pada Sabtu (15/6/2024). (Dok. AP)

Liputan6.com, Bratislava - Peter Pellegrini (48) dilantik sebagai presiden Slovakia pada hari Sabtu (15/6/2024) dalam upacara yang berlangsung di tengah peningkatan keamanan menyusul upaya pembunuhan terhadap sekutu dekatnya, Perdana Menteri Robert Fico, sebulan lalu.

"Kita adalah satu bangsa, satu masyarakat, satu Slovakia," ujarnya dalam pidato pelantikannya yang menyerukan persatuan nasional, seperti dilansir kantor berita AP, Minggu (16/6).

Pellegrini mengalahkan diplomat karier pro-Barat Ivan Korcok dalam pilpres putaran kedua pada 6 April. Kemenangannya memperkuat cengkeraman Fico pada kekuasaan dengan memberinya dan sekutunya kendali atas pos-pos strategis utama.

Dia menggantikan Zuzana Caputova, kepala negara perempuan pertama negara itu dan pendukung setia Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia. Caputova dilaporkan tidak menginginkan periode kedua untuk jabatan yang sebagian besar bersifat seremonial.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pro-Rusia

Robert Fico
PM Slovakia Robert Fico. (Dok. AFP/Vladimir Simicek)

Fico tidak menghadiri upacara pelantikan Pellegrini karena masih dalam masa pemulihan setelah ditembak di bagian perut saat menyapa pendukungnya pada 15 Mei di Kota Handlova.

Partai Smer (Direction), yang berhaluan kiri, pimpinan Fico memenangkan pemilu parlemen pada 30 September dengan platform pro-Rusia dan anti-Amerika Serikat (AS).

Pellegrini yang menginginkan peran kuat di negara, memimpin partai sayap kiri Hlas (Voice) yang menempati posisi ketiga dalam pemungutan suara dan bergabung dengan koalisi pemerintahan dengan Fico dan Partai Nasional Slovakia yang ultranasionalis.

Para kritikus khawatir Slovakia di bawah pemerintahan Fico akan meninggalkan jalur pro-Barat dan mengikuti arahan Hungaria di bawah Perdana Menteri Viktor Orban yang populis.

Pemerintahan baru segera menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina.

Ribuan orang telah berulang kali turun ke jalan di Slovakia baru-baru ini untuk melakukan demonstrasi menentang kebijakan Fico yang pro-Rusia dan kebijakan lainnya, termasuk mengambil kendali media publik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya