Menlu Yunani George Gerapetritis: Eropa Harus Tampung Anak-anak Gaza yang Terdampak Perang

Gerapetritis tengah mencari mitra dalam program yang ia harapkan dapat menampung sementara anak-anak yang terdampak perang di Gaza di wilayah Uni Eropa.

oleh Tim Global diperbarui 21 Jun 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 17:04 WIB
Potret Anak-anak dan Pengungsi Palestina Rela Antre untuk Dapatkan Makanan Berbuka Puasa
Anak-anak menunggu sambil memegang panci kosong bersama pengungsi Palestina lainnya untuk mendapatkan makanan menjelang berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan, di Rafah di Jalur Gaza Selatan pada 16 Maret 2024. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Athena - Menteri Luar Negeri Yunani George Gerapetritis mengatakan, Eropa memiliki tugas untuk menampung anak-anak yang terluka dan menderita trauma akibat perang di Gaza selama konflik di wilayah tersebut.

Gerapetritis tengah mencari mitra dalam program yang ia harapkan dapat menampung sementara anak-anak yang terdampak perang di Gaza di wilayah Uni Eropa.

Ia mengatakan bahwa dirinya telah membicarakan ide tersebut dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada minggu ini, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (21/6/2024).

"Kita harus menghadapi tragedi ini dengan jelas," kata Gerapetritis.

"Eropa seharusnya terbuka untuk menampung orang-orang yang terluka dari Gaza dan juga anak-anak yang kini terancam oleh kelaparan dan sejumlah bahaya lainnya."

Yunani terpilih menjadi anggota Dewan Keamanan PBB untuk periode 2025-2026 pada awal bulan ini, dan Gerapetritis percaya bahwa ikatan sejarah antara negaranya dengan dunia Arab akan memberikan Yunani kredibilitas sebagai perantara perdamaian.

Menteri berusia 56 tahun itu, yang telah menduduki jabatannya selama setahun terakhir, tidak mengatakan berapa banyak anak-anak yang dapat ditampung oleh Yunani maupun negara Uni Eropa lainnya. Namun, ia mengatakan bahwa isu tersebut tengah dibicarakan dengan otoritas Palestina.

Gerapetritis menekankan bahwa inisiatif tersebut tidak berkaitan dengan arus migrasi para migran yang tengah berlangsung.

 

Isu Migran di Eropa

Anak-anak Palestina menderita malnutrisi
“Situasinya sangat ekstrem di Gaza utara,” kata Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat. (AP Photo/ Jehad Alshrafi)

Isu migran merupakan isu politis yang sensitif di Eropa dan sangat ditentang oleh kubu sayap kanan yang kini tengah bangkit kembali di sejumlah negara Eropa.

"Ini merupakan seruan jelas terhadap bantuan kemanusiaan. Kita tidak berbicara mengenai migran dari sudut pandang ekonomi atau sejumlah bentuk migrasi lainnya," ujarnya.

Yunani sendiri mengutuk serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel, namun juga telah menyerukan penghentian serangan darat dan udara yang dilakukan oleh Israel ke Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa banyak warga di Gaza mengalami kelaparan dan lebih dari 8.000 anak-anak berusia di bawah lima tahun menderita malnutrisi akut.

Selain itu, dampak psikologis dari perang terhadap anak-anak itu "luar biasa," kata Gerapetritis.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya