Liputan6.com, Atlanta - Duel Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dalam debat calon presiden atau debat capres AS yang digelar CNN pada hari Kamis (27/6/2024) di Atlanta, mempertemukan keduanya dalam pembahasan beberapa isu penting dalam pemilihan presiden yang ketat.
Melansir VOA Indonesia, Sabtu (29/6), debat capres AS 2024 perdana tersebut menunjukkan perbedaan mendalam antar kedua kandidat. Sebab kedua capres tampak berselisih dalam isu ekonomi, hak reproduksi, kebijakan luar negeri, dan ancaman terhadap demokrasi.
Baca Juga
Berikut beberapa poin penting dari debat antar kedua tokoh tersebut:
Advertisement
Inflasi
Pertanyaan pertama Moderator Jake Tapper malam itu adalah tentang inflasi, yang menurutnya merupakan kekhawatiran utama banyak pemilih Amerika.
Joe Biden menyalahkan Donald Trump atas masalah ini dan mengatakan bahwa dia mewarisi kemerosotan perekonomian dari pendahulunya. âApa yang harus kami lakukan adalah mencoba memperbaiki kembali semuanya,â kata Biden. Biden melakukan tindakan yang menyeimbangkan antara memuji pengelolaan ekonominya dan juga mengakui bahwa banyak orang Amerika yang dirugikan karena biaya hidup yang tinggi.
Sementara itu, Donald Trump merayakan pencapaian ekonominya, serta penanganannya terhadap pandemi COVID-19. Penelitian ekonomi menunjukkan bahwa pemotongan pajak besar-besaran yang ditandatangani oleh Trump pada tahun 2017 mendorong pertumbuhan ekonomi, namun tidak mencapai apa yang dijanjikannya.
Sekitar tiga dari 10 orang Amerika mengatakan bahwa perekonomian adalah masalah paling penting yang dihadapi negara ini dalam jajak pendapat May Gallup, namun hal tersebut mencakup serangkaian masalah ekonomi.
Â
Aborsi
Hak-hak reproduksi juga dibahas pada awal perdebatan, di mana Trump mengatakan dia tidak akan memblokir akses terhadap pil aborsi.
Sebagai presiden, Trump menunjuk tiga hakim di Mahkamah Agung AS yang membentuk mayoritas yang membatalkan hak konstitusional atas aborsi pada tahun 2022. Keputusan tersebut meletakkan dasar bagi negara bagian-negara bagian untuk menerapkan aturan yang membatasi aborsi di seluruh negeri, namun Trump mengatakan bahwa dia tidak akan menentang aborsi dalam kasus pemerkosaan, inses atau ketika nyawa ibu dalam bahaya. Trump juga melontarkan serangkaian klaim salah mengenai aborsi pada kehamilan yang mendakati kelahiran.
Sementara itu, Biden menegaskan kembali dukungan kuatnya terhadap hak-hak reproduksi, dengan mengatakan, âJika saya terpilih, saya akan memulihkan Roe v. Wade.â Dia menambahkan bahwa dia menentang aborsi pada kehamilan yang mendekati kelahiran.
Advertisement
Perang Rusia-Ukraina
Militer Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, sekitar dua tahun masa jabatan Biden sebagai presiden.
Selama debat, Biden dan Trump tampaknya sepakat mengenai penolakan mereka terhadap persyaratan yang dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang. Namun, Trump menegaskan klaimnya bahwa perang tidak akan pernah dimulai jika dia menjadi presiden. Dia juga mengkritik besarnya bantuan yang diberikan oleh AS kepada Ukraina.
Biden mengatakan Trump akan menarik Amerika keluar dari NATO dan berisiko memperluas perang. Mengenai pemimpin Rusia tersebut, Biden mengatakan, "Faktanya adalah Putin adalah penjahat perang."
Joe Biden dan Donald Trump Tak Bersalaman Saat Memasuki Debat
Adapun Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden AS Donald Trump berhadapan dalam debat Capres AS 2024 yang pertama pada Kamis (27/6/2024) pukul 21.00 waktu Atlanta atau Jumat (28/6/2024) pukul 08.00 WIB.
Dalam pertarungan pertama mereka pada siklus Pemilu AS 2024, baik Joe Biden dan Donald Trump terlihat dalam siaran langsung CNN tidak berjabat tangan saat memasuki tahap debat.
Sejatinya kedua kandidat terakhir kali bertemu dalam debat pada tahun 2020, di mana mereka juga tidak berjabat tangan karena protokol COVID-19.
Sebelum debat, dua staf lama Biden mengatakan mereka memperkirakan Biden "mungkin tidak" akan mengulurkan tangan, dan salah satu dari mereka berkata: "Dia tidak perlu melakukannya pada tahun 2020, mengapa harus mengubahnya sekarang?"
Advertisement