Rusia Serang 5 Kota Termasuk RS Anak di Ukraina, 37 Orang Tewas

Serangan Rusia ke Ukraina kali ini dikutuk sebagai serangan kejam terhadap warga sipil.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jul 2024, 11:01 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 11:01 WIB
Rusia gempur RS Anak di Ukraina. (AFP)
Rusia gempur RS Anak di Ukraina. (AFP)

Liputan6.com, Kyiv - Rusia menyerang kota-kota di seluruh Ukraina pada hari Senin (8/7/2024) dengan serangan rudal yang menewaskan lebih dari tiga lusin orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv, sebuah serangan yang dikutuk sebagai serangan kejam terhadap warga sipil.

Lusinan sukarelawan termasuk staf rumah sakit dan petugas penyelamat menggali puing-puing dari rumah sakit anak Okhmatdyt dalam upaya mencari korban yang selamat setelah pemboman yang jarang terjadi di siang hari, menurut jurnalis AFP di tempat kejadian.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia meluncurkan puluhan rudal ke lima kota besar dan kecil di Ukraina selatan dan timur serta ibu kotanya.

Sedikitnya 37 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan lebih dari 170 orang terluka, kata Zelensky.

Serangan tersebut merusak hampir 100 bangunan, termasuk beberapa sekolah dan rumah sakit bersalin, tambahnya.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara menjatuhkan 30 proyektil.

“Penting untuk menembak jatuh rudal-rudal Rusia. Penting untuk menghancurkan pesawat tempur Rusia di pangkalannya. Penting untuk mengambil langkah-langkah kuat yang tidak akan meninggalkan defisit keamanan apa pun,” kata Zelensky menjelang pertemuan puncak NATO di mana mempersenjatai pertahanan udara Ukraina diperkirakan akan menjadi agenda utama.

Zelenskyy menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai serangan tersebut dan mendesak sekutu Ukraina untuk memberikan “respon yang lebih kuat” terhadap serangan Rusia.

Setelah serangan tersebut, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin menjanjikan “langkah-langkah baru” untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina.

“Bersama sekutu kami, kami akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina guna membantu melindungi kota-kota dan warga sipil mereka dari serangan Rusia,” kata Biden.

 

Prancis Kecam Serangan Biadab

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Ilustrasi tentara Ukraina. (AP Photo/LIBKOS, File)

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengutuk serangan Rusia yang “keji”, sementara ketua badan tersebut Antonio Guterres mengatakan serangan terhadap fasilitas medis “sangat mengejutkan”, menurut juru bicaranya Stephane Dujarric.

Amerika Serikat mengecam “serangan rudal biadab lainnya terhadap warga sipil”, sementara Uni Eropa mengecam Moskow atas tindakan “kejam” mereka.

Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut pemboman terhadap rumah sakit anak-anak “biadab” dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menggambarkan serangan itu sebagai “menjijikkan”.

Kyiv mengatakan rumah sakit anak-anak tersebut terkena serangan rudal jelajah Rusia dengan komponen yang diproduksi di negara-negara anggota NATO dan mengumumkan hari berkabung di ibu kota.

Rusia membalas dengan mengklaim kerusakan besar rudal di Kyiv disebabkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.

Moskow mengatakan pasukannya telah mencapai “target yang diinginkan”, yang menurut mereka hanyalah industri pertahanan dan instalasi militer.

Staf medis bertindak cepat untuk memindahkan pasien dan personel ke ruang bawah tanah fasilitas tersebut setelah sirene serangan udara terdengar di Kyiv pada hari Senin.

“Entah kenapa, kami selalu mengira Okhmatdyt dilindungi,” kata Nina, pegawai rumah sakit berusia 68 tahun.

“Kami 100 persen yakin bahwa mereka tidak akan menyerang di sini,” katanya kepada AFP, menggambarkan kepanikan saat staf memindahkan anak-anak dengan infus ke bunker.

Para pejabat mengatakan serangan itu juga merusak beberapa bangunan tempat tinggal dan sebuah blok perkantoran di Kyiv di mana wartawan AFP melihat mobil-mobil terbakar dan pohon-pohon tumbang di halaman yang hangus.

 

3 Gardu Listrik di Ukraina juga Hancur

Melihat Kota Mariupol Usai Digempur Rusia
Ilustrasi kondisi Ukraina digempur Rusia. (AP Photo/Alexei Alexandrov)

DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, mengatakan tiga gardu listriknya hancur atau rusak di Kyiv. Serangan Rusia terhadap infrastruktur ketenagalistrikan telah mengurangi separuh kapasitas pembangkit listrik di Ukraina dalam beberapa minggu terakhir dibandingkan dengan tahun lalu.

Pasukan Rusia telah berulang kali menargetkan ibu kota dengan serangan besar-besaran sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan serangan besar terakhir di Kyiv dengan drone dan rudal terjadi bulan lalu.

Layanan darurat mengatakan 22 orang tewas di Kyiv pada hari Senin (8/7), termasuk di kedua fasilitas medis yang terkena serangan tersebut, dan 72 lainnya terluka.

Di kampung halaman Zelensky di Kryvyi Rig, yang berulang kali menjadi sasaran pemboman Rusia, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 41 orang, kata para pejabat di sana.

Di Dnipro, sebuah kota berpenduduk sekitar satu juta orang di wilayah yang sama, satu orang tewas dan enam lainnya luka-luka, kata gubernur wilayah tersebut, ketika sebuah bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi dan pompa bensin dihantam.

 

Presiden Ukraina Desak Sekutu Kirim Lebih Banyak Sistem Pertahanan Udara

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dari Kiev, Ukraina soal serangan Rusia, Sabtu, 19 Maret 2022. (Foto: via AP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Foto: via AP)

Dan di wilayah timur Donetsk, di mana pasukan Rusia telah merebut sejumlah desa dalam beberapa pekan terakhir, gubernur wilayah tersebut mengatakan tiga orang tewas di Pokrovsk – sebuah kota yang berpenduduk sekitar 60.000 orang sebelum perang.

“Penggempuran ini menyasar warga sipil, menghantam infrastruktur, dan seluruh dunia kini harus menyaksikan konsekuensi teror, yang hanya bisa ditanggapi dengan kekerasan,” tulis kepala pemerintahan kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, di media sosial.

Zelenskyy dan pejabat lain di Kyiv telah mendesak sekutu Ukraina untuk mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara, termasuk Patriot, untuk membantu menangkis pemboman udara mematikan Rusia.

“Rusia tidak dapat mengklaim tidak tahu ke mana rudalnya terbang dan harus bertanggung jawab penuh atas semua kejahatannya,” kata Zelensky dalam postingan lain di media sosial.

Ilustrasi bendera Ukraina. (Unsplash)
Ilustrasi bendera Ukraina. (Unsplash)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya