Tak Melulu Mewah, Ini Tips Liburan Hemat di Swiss ala Warga Lokal

Switzerland menawarkan pengalaman liburan yang mendekatkan Anda dengan alam.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 17:00 WIB
Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia Mathias Domenig dalam pertemuan dengan media, Jumat (27/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia Mathias Domenig dalam pertemuan dengan media, Jumat (27/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Switzerland umumnya dikenal sebagai destinasi mewah yang menawarkan pengalaman liburan berbeda dari negara-negara lainnya.

Aktivitas olahraga ski di atas pegunungan bersalju menjadi salah satu daya tarik utama dari negara tersebut.

Namun rupanya, ada cara-cara yang lebih hemat untuk menikmati keindahan alam dari negara yang dikenal atas produksi susu, anggur dan madunya itu.

"Salah satu rekomendasi yang bisa kami berikan adalah mencoba kunjungi destinasi yang belum banyak diketahui dan tidak melakukan perjalanan pada peak season," ujar Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia Mathias Domenig, dalam pertemuan dengan media, Jumat (27/9/2024).

Ia mengakui bahwa biaya masih menjadi kendala yang dikeluhkan banyak wisatawan asing.

"Kami yakin bahwa kualitas liburan yang Anda dapatkan tentunya sangat sepadan dengan biaya yang Anda keluarkan," kata dia.

Selain itu, wisatawan juga dapat memanfaatkan Swiss Travel Pass.

"Jika Anda bepergian dengan keluarga, dan ada anak di Bawah 16 tahun, mereka bebas biaya jika menggunakan Swiss Travel Pass," kata Marketing and Communication Manager Southeast Asia Switzerland Tourism Nazrul Jumahat.

Nazrul menambahkan bahwa wisatawan dapat mengunjungi tempat wisata alam seperti air terjun hingga pegunungan untuk menghemat biaya karena Anda dapat mengunjunginya tanpa dipungut biaya.

"Menurut saya, Switzerland bisa menjadi tempat bagi siapapun. Terlebih ketika berbicara soal alam, ini tentunya semua gratis. Kualitas udara dan air yang bagus, ini semua gratis," tambah dia.

Aktivitas yang juga bisa dilakukan adalah hiking maupun kegiatan olahraga lainnya yang bisa disesuaikan dengan budget setiap wisatawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Ada Penerbangan Langsung Indonesia-Switzerland

Perwakilan Swiss Tourism Board dengan sejumlah media di Jakarta, Jumat (27/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Perwakilan Swiss Tourism Board dengan sejumlah media di Jakarta, Jumat (27/9/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Maskapai penerbangan dari Switzerland adalah Swiss International Airlines. Namun saat ini maskapai itu belum memiliki penerbangan langsung dari Indonesia ke Swiss.

"Kita biasanya terbang ke Singapura dulu, lalu berangkat langsung dari Singapura ke Switzerland," tutur Market Representative Indonesia Switzerland Tourism Ferani Heng.

Maskapai tersebut menawarkan kelas premium economy, yang berada di antara kelas ekonomi dan bisnis.

"Harganya lebih mahal dari ekonomi dan tidak semahal bisnis, tapi tentu jauh lebih nyaman dari ekonomi biasa karena ada ekstra leg room," lanjut Ferani.

 


Wisatawan Indonesia Jadi Target

Eiger dan Pariwisata Swiss
Eiger dan Pariwisata Swiss./Wikimedia Commons

Angka turis Indonesia yang melakukan perjalanan ke Swiss bertambah 23 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Peningkatan ini membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah wisatawan terbesar ketiga di ASEAN yang berkunjung ke Switzerland.

Ferani menyebut bahwa luxury shopping masih menjadi kegiatan favorit bagi wisatawan Indonesia saat berkunjung ke Swiss.

"Setiap kami bawa turis ke Switzerland, hal pertama yang mereka tanyakan adalah kapan waktu belanja?," tuturnya.

Ke depannya, Ferani berharap akan ada semakin banyak wisatawan Indonesia yang berlibur ke Swiss.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya