4 Fakta Angin Topan yang Jarang Diketahui

Angin topan atau yang sering dikenal sebagai hurricane di sekitar wilayah Atlantik dan typhoon di Pasifik menjadi salah satu bencana alam yang cukup dahsyat berbahaya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Okt 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 05:00 WIB
Topan Krathon Terjang Taiwan, Aktivitas Sekolah hingga Perkantoran Dihentikan
Pemerintah setempat memperingatkan masyarakat tetap berada di rumah. Mengingat hujan lebat, angin kencang, dan gelombang badai yang terjadi bersamaan dengan air pasang. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Liputan6.com, Jakarta - Badai Milton bergerak cepat melintasi Samudra Atlantik menuju Florida, Amerika Serikat sejak 7 Oktober 2024. Badai ini menjadi salah satu badai Atlantik paling dahsyat yang pernah tercatat.

Para pakar dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebut, badai ini menjadi salah satu badai tropis paling merusak yang pernah tercatat. Angin topan atau yang sering dikenal sebagai hurricane di sekitar wilayah Atlantik dan typhoon di Pasifik menjadi salah satu bencana alam yang cukup dahsyat berbahaya.

Berikut fakta angin topan yang jarang diketahui.

1. Pusat Angin Topan yang Tenang

Angin topan memiliki bagian pusat yang terletak di bagian tengah angin dan sering disebut sebagai mata badai. Melansir laman Central Weather Administration pada Kamis (10/10/2024), pada bagian tengah angin topan atau mata badai justru memiliki cuaca yang sangat tenang dan hampir tidak ada angin atau pun hujan.

Mata badai tersebut dikelilingi oleh 'dinding mata badai (eye wall)' yang menjadi area paling berbahaya karena disertai dengan angin yang sangat kencang.

2. Siklus Angin Topan

Keberadaan angin topan bisa disebut sebagai bencana yang cukup berbahaya dan mengerikan bagi banyak orang, namun sebetulnya memiliki siklus kehidupan yang cukup singkat.

Sebagian besar angin topan hanya bertahan sekitar 5 hingga 10 hari, namun dalam beberapa kasus ada yang bisa sampai lebih dari dua minggu. Faktor-faktor seperti perubahan suhu laut dan interaksi dengan kondisi daratan dapat memperpanjang atau memperpendek durasi hidup dari angin topan.

3. Gelombang Badai Mematikan

Kemunculan angin topan bukan hanya akan menyebabkan angin kencang dan hujan deras saja, namun yang paling serius adalah storm surge atau gelombang badai. Biasanya storm surge terjadi ketika angin topan mendorong air laut naik ke daratan yang bisa menyebabkan banjir besar.

Strom surge menghancurkan pemukiman pesisir hingga memakan korban jiwa. Bahkan, angin topan dengan kategori rendah sekali pun bisa menimbulkan gelombang badai yang mematikan apabila kondisi geografisnya mendukung.

 

Skala Angin Topan

4. Skala Angin Topan

Angin topan menjadi bencana alam yang memiliki skala kategori tersendiri. Skala kategori yang dimiliki angin topan berdasarkan kecepatan anginnya, yaitu menggunakan skala Saffir-Simpson.

Skala dari angin topan terdiri dari lima kategori, yaitu kategori 1 yang memiliki kecepatan angin antara 119 hingga 153 km/jam dan kategori 5 yang paling kuat memiliki kecepatan lebih dari 252 km/jam. Semakin tinggi kategorinya, maka potensi kerusakan yang dihasilkan pun akan semakin besar dan serius.

 

Tentang Badai Milton

Para pakar dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebut, badai milton menjadi salah satu badai tropis paling merusak yang pernah tercatat. Badai ini disebut-sebut sebagai 'monster' karena menjadi yang terkuat dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.

Pusat Badai Nasional AS (NHC) mengungkap Milton berpotensi menjadi salah satu badai paling merusak yang pernah tercatat di Florida bagian barat hingga tengah. Badai Milton melonjak dari Kategori 1 menjadi 5 dalam waktu kurang dari sehari.

Badai tropis yang biasanya menjadi badai paling kuat, dapat menyebabkan kehancuran lingkungan dalam waktu cepat dengan intensitas tinggi. Gambar satelit dari Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menunjukkan kekuatan dan pertumbuhan Milton.

Badai ini diproyeksikan akan mendarat di pantai barat semenanjung Florida dan bergerak menuju wilayah teluk Tampa Bay. Menurut NOAA ledakan badai ini dipicu oleh rekor suhu panas di Teluk Meksiko.

Semakin hangat lautan, semakin banyak bahan bakar yang tersedia bagi badai untuk menguat. Badai Milton terbentuk karena tekanan udara tropis di atas Teluk Meksiko bagian barat daya pada 5 Oktober 2024.

Beberapa jam setelah terbentuk, NOAA menganggap Milton sebagai badai tropis. Hanya dalam 24 jam setelah terbentuk menjadi badai Milton, badai ini meningkat menjadi badai Kategori 1.

Intensifikasi yang cepat didefinisikan sebagai peningkatan kecepatan angin sebesar 35 mph dalam 24 jam. Pada 7 Oktober 2024, kecepatan angin badai tersebut meningkat jadi 95 mph.

Kecepatan angin mencapai puncaknya 180 mph atau masuk Kategori 5 dan tekanan badai mencapai titik terendah pada 897 mb. Berdasarkan kecepatan angin, Milton menjadi badai terkuat di Teluk Meksiko sejak Badai Rita pada 2005.

Kemudian, berdasarkan tekanannya, Milton merupakan badai paling kuat kelima di lembah Atlantik yang tercatat.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya