Liputan6.com, London - Pada 27 November 1703, sistem badai yang tidak biasa akhirnya menghilang di Inggris setelah mendatangkan malapetaka di negara itu selama hampir dua minggu.
Badai yang menampilkan kekuatan angin topan itu menewaskan antara 10.000 dan 30.000 orang. Ratusan kapal Angkatan Laut Kerajaan hilang akibat badai, yang terburuk dalam sejarah Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Cuaca yang tidak biasa dimulai pada 14 November saat angin kencang dari Samudra Atlantik menghantam selatan Inggris dan Wales.
Banyak rumah dan bangunan lainnya rusak oleh angin yang bertiup kencang, tetapi badai baru mulai menimbulkan kerusakan serius pada 26 November, seperti dikutip dari History.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mercusuar Eddystone Hancur
Dengan kecepatan angin yang diperkirakan lebih dari 80 mil per jam, batu bata terlempar dari beberapa bangunan dan tertancap di bangunan lain.
Balok kayu, terpisah dari bangunan, terbang di udara dan membunuh ratusan orang di selatan negara itu. Kota-kota seperti Plymouth, Hull, Cowes, Portsmouth dan Bristol hancur.
Namun, jumlah korban tewas benar-benar meningkat ketika 300 kapal Angkatan Laut Kerajaan berlabuh di lepas pantai selatan negara itu, dengan 8.000 pelaut di dalamnya hilang.
Mercusuar Eddystone, dibangun di atas singkapan batu 14 mil atau 22 km dari Plymouth, praok-poranda oleh badai. Semua penghuninya, termasuk perancangnya, Henry Winstanley, terbunuh.
Gelombang besar di Sungai Thames mengirim air enam kaki atau 1,8 meter lebih tinggi dari sebelumnya yang pernah tercatat di dekat London. Lebih dari 5.000 rumah di sepanjang sungai hancur.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement