AS Buka Pangkalan Rudal di Polandia, Siap Lawan Rusia?

Pangkalan rudal AS berjarak sekitar 250 km dari daerah kantong Rusia, Kaliningrad.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Nov 2024, 07:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 07:01 WIB
Tentara berjaga-jaga saat acara peletakan batu pertama di pangkalan militer Redzikowo di Polandia utara.
Tentara berjaga-jaga saat acara peletakan batu pertama di pangkalan militer Redzikowo di Polandia utara. (Dok. Wojtek Radwanski/AFP). 

Liputan6.com, Warsawa - Amerika Serikat (AS) telah membuka pangkalan rudal baru di Polandia bagian utara. Terletak di Kota Redzikowo dekat Pantai Baltik, pangkalan utama yang diresmikan pada hari Rabu (13/11/2024) telah dibangun sejak tahun 2000-an.

Polandia yang berusaha meyakinkan warganya tentang komitmen NATO terhadap keamanan mereka pasca kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024, mengatakan bahwa pangkalan itu menunjukkan aliansi militernya dengan AS tetap solid terlepas dari siapa pun yang berada di Gedung Putih.

"Memang butuh waktu, tetapi pembangunan ini membuktikan tekad geostrategis AS," kata Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski dalam video yang diunggah di platform media sosial X pada hari Selasa (12/11).

Sementara itu, Kremlin seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (15/11) mengatakan, "Penempatan sistem pertahanan rudal di Polandia menunjukkan infrastruktur militer AS semakin mendekati perbatasan kami sebagai bagian dari upaya untuk membendung Rusia secara militer."

Rusia telah melabeli pangkalan di Polandia sebagai ancaman sejak 2007, saat masih dalam tahap perencanaan.

NATO menegaskan perisai tersebut murni bersifat defensif.

Sumber militer mengungkapkan kepada kantor berita Reuters bahwa sistem di Polandia hanya dapat digunakan untuk melawan rudal yang ditembakkan dari Timur Tengah dan radar tersebut perlu diubah arahnya untuk mencegat proyektil dari Rusia, prosedur rumit yang memerlukan perubahan kebijakan.

Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz menuturkan pada hari Senin (11/11) bahwa cakupan perisai tersebut perlu diperluas. Dia menyatakan isu ini akan dibahas Warsawa dengan NATO dan AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya