14 Januari 2002: Inggris Bebas Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Setelah 11 Bulan Bunuh 6 Juta Hewan

Inggris resmi dinyatakan bebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada 2002 setelah hampir setahun berjuang mengatasinya.

oleh Alya Felicia Syahputri diperbarui 14 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 06:00 WIB
Jutaan hewan dibunuh dalam pembakaran massal pada wabah tahun 2001
Ilustrasi jutaan hewan dibunuh dan dilakukan pembakaran massal karena terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) Inggris tahun 2001. (AFP/Arsip)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cumbria - Inggris bernapas lega hari ini 23 tahun lalu setelah resmi dinyatakan bebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Negara ini hampir setahun --11 bulan-- berjuang mengatasi masalah tersebut.

Situs BBC on This Day menyebut bahwa Department for the Environment, Food and Rural Affairs (Defra) atau Departemen Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Pedesaan Inggris  mengumumkan bahwa status bebas wabah penyakit mulut dan kuku ini berlaku mulai 14 Januari 2002 tengah malam. Setelah lebih dari tiga bulan tanpa laporan kasus infeksi baru.

Adapun kasus terakhir penyakit menular ini tercatat di Cumbria. Hasil tes pada kawanan domba di Northumberland yang merupakan lokasi awal penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku juga menunjukkan hasil negatif.  

Keputusan pencabutan status wabah PMK disambut baik oleh para peternak yang merasa optimis terhadap pemulihan industri peternakan. Meski demikian, pembatasan bagi peternak hewan ternak masih akan berlaku selama beberapa minggu ke depan, sementara proses pengembalian izin ekspor hewan dan produk hewani ke pasar internasional diperkirakan memakan waktu lebih lama.  

Wabah penyakit mulut dan kuku telah memberikan dampak besar di wilayah pedesaan Inggris, dengan lebih dari 2.000 kasus tercatat sejak pertama kali terdeteksi pada 19 Februari 2001 di sebuah rumah pemotongan hewan di Essex. Lebih dari enam juta hewan, terutama domba, harus dimusnahkan untuk mengendalikan penyebaran penyakit PMK.  

Karena besarnya jumlah hewan yang dimusnahkan, pemerintah bahkan melibatkan militer untuk membantu proses pembakaran massal dan penguburan hewan dalam jumlah besar. Badan Pedesaan Inggris memperkirakan kerugian ekonomi dari wabah ini mencapai £2,4 miliar sekitar Rp47 triliun di sektor pertanian, dan hingga £3 miliar atau berkisar Rp59,5 triliun di sektor pariwisata.

Wabah PMK Picu Penurunan Jumlah Turis Mancanegara

bendera Inggris
Ilustrasi Inggris (Unsplash/Aleks Marinkovic)... Selengkapnya

Penutupan akses ke area pedesaan membuat jumlah wisatawan menurun drastis, yang berujung pada kebangkrutan banyak bisnis yang bergantung pada turis mancanegara.  

Pemerintah juga menuai kritik dari para peternak karena dinilai lamban dalam mengatasi wabah dan kurang sigap dalam mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Laporan Lessons To Be Learned yang dirilis pada pertengahan 2002 menyoroti kurangnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi wabah PMK, termasuk keterlambatan respons di tahap awal dan minimnya stok vaksin. Selain itu, pelibatan militer dianggap terlambat dalam membantu penanganan darurat.  

Kendati demikian, pada Januari 2002, Inggris berhasil mendapatkan kembali status bebas penyakit mulut dan kuku di tingkat internasional. Ini lebih cepat dari yang diperkirakan yakni dalam kurun waktu 11 bulan, sehingga membuka kembali peluang ekspor hewan dan produk hewani.  

Berapa Perkiraan Jumlah Kerugian Akibat Wabah PMK di Inggris?

Pound sterling Inggris
Pound sterling Inggris. (Sumber: pixabay)... Selengkapnya

Secara keseluruhan, wabah PMK ini diperkirakan menimbulkan kerugian hingga £8 miliar atau sekitar Rp158,7 triliun, dengan kerugian di sektor pertanian mencapai lebih dari £900 juta berkisar Rp17,8 triliun.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah telah menyalurkan kompensasi lebih dari £1,3 miliar sekitar Rp25,7 triliun kepada para peternak yang terdampak.  

Selain itu, laporan dari Badan Audit Nasional mengungkapkan bahwa peringatan tentang kurangnya tenaga dokter hewan untuk menangani wabah diabaikan. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mempercepat respons dalam menghadapi wabah serupa di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya