Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra hampir jadi korban penipuan telepon yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meniru suara pemimpin asing. Hal tersebut diungkapkannya pada Rabu (15/1/2025).
Paetongtarn, yang juga putri bungsu mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, menerima pesan suara yang terdengar seperti suara seorang pemimpin terkenal. Namun, dia tidak menyebutkan nama pemimpin yang dimaksudnya.
Baca Juga
"Di pesan itu, dia mengatakan ingin bertemu dengan saya dan bekerja sama," ujarnya seperti dikutip dari CNA, Kamis (16/1).
Advertisement
Dia melewatkan panggilan dari nomor yang sama pada malam hari dan kemudian menerima pesan suara kedua keesokan harinya yang membuatnya curiga.
"Pesan suara itu mengatakan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara ASEAN yang belum memberikan sumbangan. Saat mendengarnya, saya langsung merasa ada yang tidak beres," kata Paetongtarn.
Setelah itu, dia menerima pesan teks yang meminta uang dikirimkan ke rekening bank luar negeri, yang membuatnya semakin yakin bahwa itu adalah penipuan.
Paetongtarn tidak merinci kapan dia menerima pesan-pesan tersebut.
Penipuan yang disebut "call centre scams" cukup umum di Thailand, di mana para penipu menyamar sebagai polisi, pejabat pemerintah, atau staf bank – sering kali menggunakan panggilan otomatis (robocall) untuk melakukan kontak pertama.
Paetongtarn pekan lalu melaporkan harta kekayaan lebih dari USD 400 juta dalam bentuk aset kepada Komisi Anti-Korupsi Thailand.
Ayahnya yang pernah memiliki klub sepak bola Manchester City, memiliki kekayaan bersih sebesar USD 2,1 miliar, menurut Forbes, menjadikannya orang terkaya ke-10 di Thailand.