Korea Selatan Akan Rombak Pembatas Beton di Beberapa Bandara Usai Kecelakaan Jeju Air

Boeing 737-800 yang mengalami kecelakaan, kala itu terbang dari Thailand ke Muan di barat daya Korsel pada tanggal 29 Desember 2024.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jan 2025, 18:35 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 18:35 WIB
Jeju Air
Pesawat Jeju Air. (dok. Instagram @jejuair_official/https://www.instagram.com/p/CzdYTDXpbEY/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Seoul - Pihak berwenang Korea Selatan pada Rabu (22/1/2025) mengatakan bahwa mereka akan mengganti pembatas beton di sejumlah airport di seluruh negeri setelah kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 orang.

Pada insiden tersebut, Boeing 737-800 terbang dari Thailand ke Muan di barat daya Korea Selatan pada tanggal 29 Desember 2024 dengan membawa 181 penumpang dan awak.

Kala itu, pesawat mendarat dengan posisi perut landasar di bandara Muan dan meledak dalam bentuk bola api setelah menghantam pembatas beton, dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (22/1/2025).

Itu adalah bencana penerbangan terburuk yang pernah terjadi di tanah Korea Selatan. Penyelidik Korea Selatan dan Amerika Serikat masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, yang memicu duka cita secara nasional.

Perhatian telah difokuskan pada beberapa kemungkinan penyebab tetapi pertanyaan telah diajukan tentang mengapa pembatas beton, yang dikenal sebagai pelokalisasi dan digunakan untuk membantu pesawat menavigasi pendaratannya, berada di ujung landasan pacu.

Kementerian Pertanahan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "inspeksi keselamatan khusus mengungkapkan bahwa diperlukan perbaikan untuk localiser di tujuh bandara di seluruh negeri".

Bandara tersebut meliputi Bandara Internasional Muan dan Jeju - tempat wisata populer dan bandara terbesar kedua di negara itu, setelah Incheon yang melayani ibu kota Seoul.

Langkah-langkah tersebut meliputi "merelokasi fondasi di bawah tanah dan menggantinya dengan struktur baja ringan".

 

Gundukan Beton Dihilangkan

Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Begini Penampakannya
Pesawat Jeju Air berjenis Boeing 737-800 jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer sebelah barat daya Seoul pada tanggal 29 Desember 2024. (JUNG YEON-JE/AFP)... Selengkapnya

Gundukan beton yang ada di Bandara Internasional Muan akan dihilangkan seluruhnya dan localiser akan "dipasang kembali menggunakan struktur yang mudah pecah".

"Langkah ini memprioritaskan tindakan yang membutuhkan perhatian segera," kata Menteri Transportasi Park Sang-woo.

"Kami berencana untuk menetapkan langkah-langkah untuk peningkatan pencegahan tabrakan burung dan rencana inovasi keselamatan penerbangan melalui investigasi dan tinjauan lebih lanjut."

Pada saat kecelakaan, pilot memperingatkan adanya tabrakan burung sebelum menarik diri dari upaya pendaratan pertama. Pesawat jatuh pada upaya kedua ketika roda pendaratan tidak muncul.

Bulu ditemukan di kedua mesin, menurut laporan media Korea Selatan, tabrakan burung sedang diperiksa sebagai salah satu kemungkinan penyebabnya.

Menurut kementerian di Korsel, survei menyeluruh terhadap fasilitas penarik burung di sekitar bandara dimulai sebagai bagian dari "rencana peningkatan pencegahan tabrakan burung".

Penyelidikan semakin tidak jelas ketika kementerian transportasi mengatakan bahwa kotak hitam yang menyimpan data penerbangan dan perekam suara kokpit untuk pesawat yang jatuh berhenti merekam empat menit sebelum bencana.

Kementerian pertanahan mengatakan bahwa periode penutupan bandara Muan telah diperpanjang tiga bulan lagi hingga 18 April 2025.

Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel
Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya