Liputan6.com, Jakarta - Nebula adalah awan raksasa di luar angkasa yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Kata "nebula" berasal dari bahasa Latin yang berarti "awan".
Nebula sering kali terlihat sebagai area bercahaya di langit malam, dan merupakan tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula sangat identik dengan tampilannya yang cantik dan berwarna-warni.
Advertisement
Nebula terbentuk dari sisa-sisa ledakan bintang yang disebut supernova, atau dari awan gas dan debu yang runtuh akibat gravitasi. Salah satu nebula yang menarik perhatian para astronom adalah Nebula Mata Kucing.
Advertisement
Melansir laman Earth pada Rabu (05/02/2025), Nebula Mata Kucing atau yang bernama resmi NGC 6543 adalah salah satu nebula planet paling kompleks yang pernah ditemukan. Nebula ini terletak sekitar 3.300 tahun cahaya dari bumi, tepatnya berada di konstelasi Draco.
Baca Juga
Nama "Mata Kucing" berasal dari bentuknya yang menyerupai mata jika dilihat melalui teleskop. Gambar detail nebula ini diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Dikutip dari laman Badan Antariksa Eropa (ESA) pada Rabu (05/02/2025), nebula ini terbentuk ketika bintang seperti matahari melepaskan lapisan gas luarnya secara perlahan. Kemudian, membentuk nebula bercahaya dengan bentuk yang beragam.
Bagian pusat Nebula Mata Kucing adalah bintang panas yang sedang sekarat dan telah membentuk lapisan gas yang berulang kali terlempar ke luar. Cincin-cincin gas ini berbentuk konsentris, dengan semburan gas berkecepatan tinggi dan pola gas berbentuk simpul yang unik.
Gambar yang diambil dengan Kamera Canggih untuk Survei (ACS) milik Hubble memperlihatkan pola lebih dari sebelas cincin atau lapisan gas yang mengelilingi Nebula Mata Kucing. Setiap cincin adalah tepi dari gelembung gas yang berbentuk bola, yang tampak bercahaya di bagian luarnya.
Menurut ESA, pengamatan menunjukkan bahwa bintang di pusat nebula ini melepaskan massa gasnya dalam serangkaian ledakan setiap 1.500 tahun. Ledakan ini menciptakan lapisan debu yang masing-masing mengandung massa sebesar semua planet dalam Tata Surya.
Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan fenomena ini, termasuk siklus aktivitas magnetik seperti siklus bintik matahari, pengaruh bintang pendamping yang mengorbit bintang utama, atau getaran bintang yang menyebabkan pelepasan materi secara periodik. Teori lain menyebutkan bahwa materi yang dikeluarkan bintang awalnya mengalir dengan halus, tetapi kemudian membentuk cincin karena gelombang di dalam aliran materi tersebut.
(Tifani)