18 Dari 19 kedutaan dan konsulat AS di seluruh Timur Tengah, Asia dan Afrika yang ditutup terkait ancaman dari Al Qaeda akan kembali dibuka. Pihak AS telah menetapkan kondisi keamanan di wilayah tersebut telah kondusif.
"Akan dibuka kembali pada hari Minggu, 11 Agustus 2013," ungkap juru bicara Departemen Luar Jen Psaki dalam sebuah pernyataan yang dimuat di USA Today, Sabtu (10/8/2013).
Sementara kedutaan besar AS di Sanaa, Yaman, akan tetap tutup, tambah Jen, karena masih ada kekhawatiran terkait potensi ancaman serangan teroris oleh Al Qaeda.
Selain itu, konsulat AS di Lahore, Pakistan yang mendapatkan ancaman serupa juga masih akan tutup.
"Kami akan terus mengevaluasi ancaman ke Sana'a dan Lahore dan membuat keputusan berikutnya tentang pembukaan kembali fasilitas tersebut (kedutaan) berdasarkan informasi selanjutnya," ujar Jen.
"Kami juga akan terus mengevaluasi informasi tentang hal ini (penutupan kedutaan) dan semua postingan terhadap langkah tepat untuk perlindungan terbaik atas keselamatan seluruh personel, warga Amerika yang bepergian ke luar negeri dan pengunjung ke kedutaan kami," sambungnya.
Sebelumnya pada Minggu 4 Agustus waktu setempat, Departemen Luar Negeri AS telah mengumumkan perpanjangan penutupan kedutaan di tempat-tempat yang merayakan akhir Ramadan guna langkah kewaspadaan ekstra.
"Ini bukan indikasi adanya ancaman baru, hanya merupakan langkah antisipasi komitmen kami untuk berhati-hati. Mengambil langkah yang tepat untuk melindungi karyawan, termasuk karyawan lokal dan pengunjung ke fasilitas kami," jelas pernyataan Deplu AS terkait ancaman tersebut. (Tnt)
"Akan dibuka kembali pada hari Minggu, 11 Agustus 2013," ungkap juru bicara Departemen Luar Jen Psaki dalam sebuah pernyataan yang dimuat di USA Today, Sabtu (10/8/2013).
Sementara kedutaan besar AS di Sanaa, Yaman, akan tetap tutup, tambah Jen, karena masih ada kekhawatiran terkait potensi ancaman serangan teroris oleh Al Qaeda.
Selain itu, konsulat AS di Lahore, Pakistan yang mendapatkan ancaman serupa juga masih akan tutup.
"Kami akan terus mengevaluasi ancaman ke Sana'a dan Lahore dan membuat keputusan berikutnya tentang pembukaan kembali fasilitas tersebut (kedutaan) berdasarkan informasi selanjutnya," ujar Jen.
"Kami juga akan terus mengevaluasi informasi tentang hal ini (penutupan kedutaan) dan semua postingan terhadap langkah tepat untuk perlindungan terbaik atas keselamatan seluruh personel, warga Amerika yang bepergian ke luar negeri dan pengunjung ke kedutaan kami," sambungnya.
Sebelumnya pada Minggu 4 Agustus waktu setempat, Departemen Luar Negeri AS telah mengumumkan perpanjangan penutupan kedutaan di tempat-tempat yang merayakan akhir Ramadan guna langkah kewaspadaan ekstra.
"Ini bukan indikasi adanya ancaman baru, hanya merupakan langkah antisipasi komitmen kami untuk berhati-hati. Mengambil langkah yang tepat untuk melindungi karyawan, termasuk karyawan lokal dan pengunjung ke fasilitas kami," jelas pernyataan Deplu AS terkait ancaman tersebut. (Tnt)