Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7,8 skala Ritcher (SR) yang mengguncang barat daya Pakistan tepatnya di Kota Khuzdar, Provinsi Baluchistan bertambah menjadi 93 orang. Dari jumlah korban awal yang hanya 48 orang.
Sementara 200 lainnya cedera dalam gempa yang terjadi pada Selasa, 24 September waktu setempat.
"Kabupaten Awaran adalah provinsi yang paling terpengaruh oleh gempa. Di mana 80 orang tewas, lebih dari 200 terluka dan ratusan rumah rata dengan tanah," ujar juru bicara Frontier Constabulary seperti dilansir dari Xinhua yang dimuat Liputan6.com, Rabu (25/9/2013).
Jubir itu juga mengatakan, beberapa orang masih terperangkap di bawah puing-puing rumah yang roboh. Tim penyelamat setempat bersama dengan pasukan tentara pun sedang melakukan operasi penyelamatan.
Menurut laporan lain, 8 orang tewas dari daerah Dandan Distrik Kech. Sementara 5 lainnya meninggal di Pasini, Turbat, Distrik Hub dan Gwadar.
Jumlah korban meninggal memang masih simpang siur, bahkan menurut wakil ketua DPRD Provinsi Balochistan Abdul Qadoos Bazinjo, jumlah korban meninggal mencapai lebih dari 150 orang. Namun para pejabat lainnya belum mengkonfirmasi pernyataan Abdul tentang jumlah korban meninggal itu.
Saat ini, orang-orang yang terluka dibawa ke Distrik Awaran, di mana beberapa dari mereka dalam kondisi kritis. Juru bicara FC mengatakan tentara telah membawa 70 mayat, dan puluhan luka-luka ke rumah sakit di Awaran.
Menyusul permintaan dari pemerintah distrik itu, tentara Pakistan pun mengirim 300 tentara termasuk personel penyelamat dan dokter bersama dengan obat-obatan, tenda, makanan dan helikopter.
Inter Service Public Relations (ISPR ), juru bicara militer Pakistan mengatakan mereka telah mendirikan tempat penyelamatan di Distrik Khuzdar dan telah mengirimkan 300 tentara ke beberapa titik. Sementara 700 tentara lagi akan bergabung dengan mereka di pada Rabu pagi waktu setempat.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, setelah gempa bumi besar yang terjadi pada sekitar pukul 16.29 waktu setempat, terjadi 5 gempa susulan yang salah satunya berkekuatan 5,9 SR.
Abdul mengatakan gempa itu juga melanda 5 distrik termasuk Awaran, di mana sebagian besar rumah rata dengan tanah.
Beberapa pos pemeriksaan tentara, lanjut Abdul, dan 2 bangunan laskar Levis juga rata dengan tanah yang melukai beberapa tentara .
Pusat gempa memang terletak di distrik Awaran, beberapa 645 km dari ibukota Balochistan Quetta.
Getaran utama dan gempa susulan yang berlangsung selama 20 sampai 40 menit, juga mengguncang selatan Provinsi Sindh dan Punjab timur, India. Gempa itu menciptakan kepanikan para penduduk, namun tidak ada korban jiwa atau harta benda.
Presiden Pakistan Mamnoon Hussain pun menyatakan kesedihannya atas bencana alam itu, dan mengarahkan pemerintah provinsi untuk memberikan fasilitas terbaik kepada masyarakat yang terkena dampaknya.
Perdana Menteri Nawaz Sharif juga menyatakan kesedihannya atas bencana itu. Ia pun meminta Menteri Federal untuk Negara dan Daerah Abdul Qadir Frontier Baloch agar mendatangi daerah yang terkena bencana, sebagai wakilnya untuk memantau proses evakuasi warganya. (Tnt/Sss)
Sementara 200 lainnya cedera dalam gempa yang terjadi pada Selasa, 24 September waktu setempat.
"Kabupaten Awaran adalah provinsi yang paling terpengaruh oleh gempa. Di mana 80 orang tewas, lebih dari 200 terluka dan ratusan rumah rata dengan tanah," ujar juru bicara Frontier Constabulary seperti dilansir dari Xinhua yang dimuat Liputan6.com, Rabu (25/9/2013).
Jubir itu juga mengatakan, beberapa orang masih terperangkap di bawah puing-puing rumah yang roboh. Tim penyelamat setempat bersama dengan pasukan tentara pun sedang melakukan operasi penyelamatan.
Menurut laporan lain, 8 orang tewas dari daerah Dandan Distrik Kech. Sementara 5 lainnya meninggal di Pasini, Turbat, Distrik Hub dan Gwadar.
Jumlah korban meninggal memang masih simpang siur, bahkan menurut wakil ketua DPRD Provinsi Balochistan Abdul Qadoos Bazinjo, jumlah korban meninggal mencapai lebih dari 150 orang. Namun para pejabat lainnya belum mengkonfirmasi pernyataan Abdul tentang jumlah korban meninggal itu.
Saat ini, orang-orang yang terluka dibawa ke Distrik Awaran, di mana beberapa dari mereka dalam kondisi kritis. Juru bicara FC mengatakan tentara telah membawa 70 mayat, dan puluhan luka-luka ke rumah sakit di Awaran.
Menyusul permintaan dari pemerintah distrik itu, tentara Pakistan pun mengirim 300 tentara termasuk personel penyelamat dan dokter bersama dengan obat-obatan, tenda, makanan dan helikopter.
Inter Service Public Relations (ISPR ), juru bicara militer Pakistan mengatakan mereka telah mendirikan tempat penyelamatan di Distrik Khuzdar dan telah mengirimkan 300 tentara ke beberapa titik. Sementara 700 tentara lagi akan bergabung dengan mereka di pada Rabu pagi waktu setempat.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, setelah gempa bumi besar yang terjadi pada sekitar pukul 16.29 waktu setempat, terjadi 5 gempa susulan yang salah satunya berkekuatan 5,9 SR.
Abdul mengatakan gempa itu juga melanda 5 distrik termasuk Awaran, di mana sebagian besar rumah rata dengan tanah.
Beberapa pos pemeriksaan tentara, lanjut Abdul, dan 2 bangunan laskar Levis juga rata dengan tanah yang melukai beberapa tentara .
Pusat gempa memang terletak di distrik Awaran, beberapa 645 km dari ibukota Balochistan Quetta.
Getaran utama dan gempa susulan yang berlangsung selama 20 sampai 40 menit, juga mengguncang selatan Provinsi Sindh dan Punjab timur, India. Gempa itu menciptakan kepanikan para penduduk, namun tidak ada korban jiwa atau harta benda.
Presiden Pakistan Mamnoon Hussain pun menyatakan kesedihannya atas bencana alam itu, dan mengarahkan pemerintah provinsi untuk memberikan fasilitas terbaik kepada masyarakat yang terkena dampaknya.
Perdana Menteri Nawaz Sharif juga menyatakan kesedihannya atas bencana itu. Ia pun meminta Menteri Federal untuk Negara dan Daerah Abdul Qadir Frontier Baloch agar mendatangi daerah yang terkena bencana, sebagai wakilnya untuk memantau proses evakuasi warganya. (Tnt/Sss)