Situs lelang dan jual beli online, eBay jadi sasaran kemarahan orang dari berbagai belahan dunia, gara-gara meraup keuntungan dari perdagangan memorabilia Holocaust. Dianggap tak patut!
Barang-barang yang dijual termasuk seragam motif garis-garis para korban Nazi yang ditahan di kamp konsentrasi. Pakaian yang diyakini sebagai milik seorang tukang roti asal Polandia yang tewas di kamp Auschwitz ditawarkan pada harga pembukaan 11.200 poundsterling atau Rp 202 juta.
Penjualan seragam tersebut terkuak dalam investigasi media The Mail on Sunday. Hanya beberapa jam setelah kabar tersebut dipublikasikan, eBay menghapusnya dari daftar barang yang dijual, dan melakukan 'investigasi mendesak' untuk memastikan barang-barang tak pantas dan ilegal tak ada dalam daftar mereka.
Pasar online raksasa itu pun langsung minta maaf dan berjanji memberikan dana sebesar 25 ribu poundsterling untuk amal -- sebagai bentuk keprihatinan, sebelum akhirnya menghapus 30 kenang-kenangan dari kamp konsentrasi ala Nazi Jerman.
"Kami minta maaf karena barang seperti ini telah terdaftar di eBay dan kami segera menghapusnya," demikian pernyataan eBay.
eBay mengaku, tak mengetahui sudah berapa lama pihaknya menjadi sarana penjualan barang-barang terkait genosida. Meski mereka menerima cipratan keuntungan dari penjualan barang berupa komisi dan biaya pemasangan.
Sementara, mereka yang selamat dari Holocaust, juga politisi dan aktivis mengeluarkan protes keras terhadap pihak penjual juga eBay.
Salah satunya, Eva Clarke (68). Perempuan asal Cambridge itu lahir di kamp konsentrasi pada tahun 1945. Ia kehilangan 15 anggota keluarganya di kamp Auschwitz-Birkenau.
"Aku kehabisan kata-kata untuk berkomentar, bagaimana bisa situs mainstream seperti eBay mendapat keuntungan dari hal seperti itu," kata dia kepada Daily Mail, 2 November 2013. "Perbuatan tersebut sama sekali tak menghormati korban."
Menteri Kebudayaan Ed Vaizey memberikan pujian pada media yang mengungkap praktik tersebut. "Situs berita harus kritis, memastikan hal seperti itu tak lagi terjadi di masa yang akan datang."
Memuliakan Nazi?
Benda lain yang ditawarkan adalah sepasang sepatu milik tahanan kamp konsentrasi, koper yang sudah nyaris hancur, juga 'sikat gigi kamp konsentrasi'. (Bagaimana jika jagal Nazi tahu cucunya punya darah campuran Afrika? Baca selengkapnya di tautan ini).
Penjualnya, Viktor Kempf, warga Ukraina yang kini tinggal di Vancouver, Kanada mengklaim, seragam tersebut adalah milik Wolf Gierson Grundmann. Kain penanda nomor tahanan 9489 terjahit di dada pakaian.
Nama Grundmann bisa ditemukan dalam database kamp konsentrasi yang didata pusat penelitian Yad Vashem, di Yerusalem.
Grundmann terdata lahir pada 1912 dan pekerjaannya ditulis sebagai 'tukang roti'.
Kempf yang mengaku sebagai sejarawan, mengklaim, ia membeli pakaian asli dari seorang dealer terkemuka dari Amerika.
"Aku mengerti jika orang-orang menilainya salah, namun aku menjual benda ini dan mendanai proyek buku," kata dia. Bahkan, keluarga korban bisa saja membelinya untuk mengenang orang terkasih yang menjadi korban kekerasan Nazi.
Kempf membantah ia melakukannya semata demi uang. "Periode tersebut sangat mengerikan dalam sejarah, tak seorang pun harus melupakannya."
Sebaliknya, para ahli berpendapat, orang yang membeli barang peninggalan para tahanan kamp konsentrasi hanya demi mengoleksinya. Yang labih parah lagi, justru dijadikan obyek memuliakan kengerian rezim Nazi.
Enam juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi dan kolaborator mereka selama Perang Dunia II. Nazi juga membunuh jutaan orang lainnya, termasuk Gipsi Romania, homoseksual, dan mereka yang disable. (Ein)
Baca juga: Misteri Kematian Hitler: `Sang Fuhrer` Lari ke Argentina?
Barang-barang yang dijual termasuk seragam motif garis-garis para korban Nazi yang ditahan di kamp konsentrasi. Pakaian yang diyakini sebagai milik seorang tukang roti asal Polandia yang tewas di kamp Auschwitz ditawarkan pada harga pembukaan 11.200 poundsterling atau Rp 202 juta.
Penjualan seragam tersebut terkuak dalam investigasi media The Mail on Sunday. Hanya beberapa jam setelah kabar tersebut dipublikasikan, eBay menghapusnya dari daftar barang yang dijual, dan melakukan 'investigasi mendesak' untuk memastikan barang-barang tak pantas dan ilegal tak ada dalam daftar mereka.
Pasar online raksasa itu pun langsung minta maaf dan berjanji memberikan dana sebesar 25 ribu poundsterling untuk amal -- sebagai bentuk keprihatinan, sebelum akhirnya menghapus 30 kenang-kenangan dari kamp konsentrasi ala Nazi Jerman.
"Kami minta maaf karena barang seperti ini telah terdaftar di eBay dan kami segera menghapusnya," demikian pernyataan eBay.
eBay mengaku, tak mengetahui sudah berapa lama pihaknya menjadi sarana penjualan barang-barang terkait genosida. Meski mereka menerima cipratan keuntungan dari penjualan barang berupa komisi dan biaya pemasangan.
Sementara, mereka yang selamat dari Holocaust, juga politisi dan aktivis mengeluarkan protes keras terhadap pihak penjual juga eBay.
Salah satunya, Eva Clarke (68). Perempuan asal Cambridge itu lahir di kamp konsentrasi pada tahun 1945. Ia kehilangan 15 anggota keluarganya di kamp Auschwitz-Birkenau.
"Aku kehabisan kata-kata untuk berkomentar, bagaimana bisa situs mainstream seperti eBay mendapat keuntungan dari hal seperti itu," kata dia kepada Daily Mail, 2 November 2013. "Perbuatan tersebut sama sekali tak menghormati korban."
Menteri Kebudayaan Ed Vaizey memberikan pujian pada media yang mengungkap praktik tersebut. "Situs berita harus kritis, memastikan hal seperti itu tak lagi terjadi di masa yang akan datang."
Memuliakan Nazi?
Benda lain yang ditawarkan adalah sepasang sepatu milik tahanan kamp konsentrasi, koper yang sudah nyaris hancur, juga 'sikat gigi kamp konsentrasi'. (Bagaimana jika jagal Nazi tahu cucunya punya darah campuran Afrika? Baca selengkapnya di tautan ini).
Penjualnya, Viktor Kempf, warga Ukraina yang kini tinggal di Vancouver, Kanada mengklaim, seragam tersebut adalah milik Wolf Gierson Grundmann. Kain penanda nomor tahanan 9489 terjahit di dada pakaian.
Nama Grundmann bisa ditemukan dalam database kamp konsentrasi yang didata pusat penelitian Yad Vashem, di Yerusalem.
Grundmann terdata lahir pada 1912 dan pekerjaannya ditulis sebagai 'tukang roti'.
Kempf yang mengaku sebagai sejarawan, mengklaim, ia membeli pakaian asli dari seorang dealer terkemuka dari Amerika.
"Aku mengerti jika orang-orang menilainya salah, namun aku menjual benda ini dan mendanai proyek buku," kata dia. Bahkan, keluarga korban bisa saja membelinya untuk mengenang orang terkasih yang menjadi korban kekerasan Nazi.
Kempf membantah ia melakukannya semata demi uang. "Periode tersebut sangat mengerikan dalam sejarah, tak seorang pun harus melupakannya."
Sebaliknya, para ahli berpendapat, orang yang membeli barang peninggalan para tahanan kamp konsentrasi hanya demi mengoleksinya. Yang labih parah lagi, justru dijadikan obyek memuliakan kengerian rezim Nazi.
Enam juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi dan kolaborator mereka selama Perang Dunia II. Nazi juga membunuh jutaan orang lainnya, termasuk Gipsi Romania, homoseksual, dan mereka yang disable. (Ein)
Baca juga: Misteri Kematian Hitler: `Sang Fuhrer` Lari ke Argentina?