Tabung Berisi Darah Paus Yohanes Paulus II Dicuri

Tabung kecil tersebut dilaporkan dicuri dari Gereja San Pietro della Ienca yang berada di wilayah pegunungan di Abruzzo.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 27 Jan 2014, 19:10 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2014, 19:10 WIB
darahpaus-dicuri-140127c.jpg
Tabung berisi darah Paus Yohanes Paulus II dicuri dari sebuah gereja di Italia. Perburuan besar-besar pun dilakukan untuk membekuk si pencuri. Anjing pelacak dikerahkan, sebanyak 50 petugas polisi disebar.

Tabung kecil tersebut dilaporkan dicuri dari Gereja San Pietro della Ienca yang berada di wilayah pegunungan di Abruzzo, Italia Tengah --  tempat Paus yang meninggal 2005 lalu sering berkunjung untuk bermain ski. Demikian dikabarkan harian Repubblica, seperti dilansir News.com.au, Senin (27/1/2014).

Polisi dan anjing pelacak disebar ke lokasi yang tenar dengan rumah-rumah batunya, juga gereja kecil di mana mantan pemimpin Tahta Suci Vatikan pernah berlindung dari badai.

Pasquale Corriere, kepala asosiasi San Pietro della Ienca mengatakan, hanya ada 3 tabung di dunia yang berisi darah Paus Yohanes Paulus II.

Ini bukan kali pertamanya darah Paus bernama asli Karol Jozef Wojtyla itu dicuri. Pada 2012, seorang pendeta yang bepergian ke utara, dari Roma, membawa ransel berisi relik yang mengandung darah Paus Yohanes Paulus II. Ia baru menyadari, darah itu dicuri setelah meninggalkan kereta.

Setelah melapor ke polisi setempat, aparat menemukan relik itu di alang-alang. Kemungkinan besar dilempar oleh pencuri.

Menjadi Santo

Paus Yohanes Paulus II yang wafat  2 April 2005 pada usia 85 tahun dikenal sebagai 'Paus yang baik'. Bersama Paus Yohanes XXIII, ia akan dinobatkan menjadi santo atau orang kudus pada 27 April 2014.

Untuk mendapatkan gelar orang kudus melalui sejumlah tahapan. Namun, analis Vatikan John Allen mengatakan, kualifikasinya sangat jelas.

Yakni, "harus menempuh kehidupan kudus dan dua mukjizat, menurut sistem Katolik, seseorang bisa menjadi santo atau santa," kata dia seperti dimuat CNN.

Khusus untuk Yohanes Paulus II, aspirasi kanonisasinya bahkan telah dimulai sebelum ia dimakamkan. Orang-orang yang menghadiri pemakamannya pada 2005 memegang spanduk bertuliskan "Santo Subito" -- kependekan dari "jadikan beliau santo saat ini".

Yohanes Paulus asal Polandia dikatakan, secara ajaib, menyembuhkan Suster Marie Simon-Pierre, seorang biarawati asal Prancis yang menderita Parkinson, beberapa bulan setelah kematian Paus.

Gereka mengatakan, keajaiban kedua terjadi saat perempuan Costa Rica dengan pembengkakan pembuluh darah otak, sembuh setelah berdoa dengan perantara Yohanes Paulus. (Ein/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya