Ledakan demi ledakan masih terus terjadi di Suriah. Kali ini, 'hujan' peluru bahkan menerpa kelompok PBB. Kondisi itu pun membuat banyak orang terpaksa dievakuasi demi keamanan.
"Lebih dari 600 orang dievakuasi dari kota Suriah yang bergolak pada hari Minggu, setelah tembakan melanda tim PBB," demikian dilaporkan media pemerintah seperti dikutip Liputan6.com dari CNN, Senin (10/2/2014).
Sementara menurut televisi pemerintah Suriah dan kantor berita SANA, evakuasi pada Minggu sore itu membawa 611 orang, dengan cara berkonvoi dari Kota Homs.
"Sebagian besar orang dievakuasi adalah perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia," begitu kata Gubernur Talal al- Barazi seperti dikutip SANA.
Evakuasi yang dilakukan sejak Jumat 7 Februari itu, dimulai dengan mengevakuasi 83 wanita, anak-anak dan warga sipil berusia lanjut, setelah kesepakatan antara pemerintah dan kelompok oposisi untuk gencatan senjata yang juga dimaksudkan untuk memungkinkan kemanusiaan membantu untuk mencapai kota pada Sabtu 8 Februari.
Sebelum evakuasi akhir pekan ini, sebanyak 2.500 orang diperkirakan terperangkap di Kota Homs yang telah dikepung kelompok antipemerintah sejak Juni 2012.
Meski kendaraan dari Palang Merah dan PBB akhir pekan lalu menjadi sasaran tembakan dan bahan peledak, para pekerja berhasil mengantarkan bantuan kepada ribuan orang yang terkepung di Kota Tua Homs. Di mana pemberontak yang antipemerintah masih terus melancarkan serangan.
Dari sebuah foto di Twitter Palang Merah Suriah, terlihat puluhan orang berdiri di reruntuhan jalan ketika pekerja membagikan bantuan dan makanan.
"Meskipun tim ini dihujani tembakan dan peledak, kami berhasil memberikan 250 paket makanan, 190 hygiene kit dan obat-obatan penyakit kronis," kata organisasi Palang Merah itu dalam sebuah tweet pada Sabtu 8 Februari.
Namun, salah satu sopir mengalami cedera ringan ketika ledakan dan tembakan menghantam dekat konvoi di Homs. "Dua dari empat truk rusak dan harus ditinggalkan," tambah organisasi itu.
"Saya sangat menyesal bahwa pekerja yang memberikan bantuan turut menjadi target," ucap kepala Kemanusiaan PBB Valerie Amos.
"Peristiwa itu menjadi pengingat tentang bahaya bagi warga sipil dan pekerja bantuan yang dihadapi setiap hari di Suriah. Tentang keberanian dan keuletan para pekerja bantuan PBB dan Palang Merah," jelas Amos.
Dalam kondisi tersebut, terlihat lubang peluru di kendaraan bantuan dan kerusakan bangunan dari ledakan.
Bahkan informasi dari Arab News Agency melaporkan 4 pekerja Arab Suriah Red Crescent terluka oleh tembakan dari kelompok teroris ketika mencoba untuk memberikan bantuan. (Tnt/Sss)
Baca juga:
"Lebih dari 600 orang dievakuasi dari kota Suriah yang bergolak pada hari Minggu, setelah tembakan melanda tim PBB," demikian dilaporkan media pemerintah seperti dikutip Liputan6.com dari CNN, Senin (10/2/2014).
Sementara menurut televisi pemerintah Suriah dan kantor berita SANA, evakuasi pada Minggu sore itu membawa 611 orang, dengan cara berkonvoi dari Kota Homs.
"Sebagian besar orang dievakuasi adalah perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia," begitu kata Gubernur Talal al- Barazi seperti dikutip SANA.
Evakuasi yang dilakukan sejak Jumat 7 Februari itu, dimulai dengan mengevakuasi 83 wanita, anak-anak dan warga sipil berusia lanjut, setelah kesepakatan antara pemerintah dan kelompok oposisi untuk gencatan senjata yang juga dimaksudkan untuk memungkinkan kemanusiaan membantu untuk mencapai kota pada Sabtu 8 Februari.
Sebelum evakuasi akhir pekan ini, sebanyak 2.500 orang diperkirakan terperangkap di Kota Homs yang telah dikepung kelompok antipemerintah sejak Juni 2012.
Meski kendaraan dari Palang Merah dan PBB akhir pekan lalu menjadi sasaran tembakan dan bahan peledak, para pekerja berhasil mengantarkan bantuan kepada ribuan orang yang terkepung di Kota Tua Homs. Di mana pemberontak yang antipemerintah masih terus melancarkan serangan.
Dari sebuah foto di Twitter Palang Merah Suriah, terlihat puluhan orang berdiri di reruntuhan jalan ketika pekerja membagikan bantuan dan makanan.
"Meskipun tim ini dihujani tembakan dan peledak, kami berhasil memberikan 250 paket makanan, 190 hygiene kit dan obat-obatan penyakit kronis," kata organisasi Palang Merah itu dalam sebuah tweet pada Sabtu 8 Februari.
Namun, salah satu sopir mengalami cedera ringan ketika ledakan dan tembakan menghantam dekat konvoi di Homs. "Dua dari empat truk rusak dan harus ditinggalkan," tambah organisasi itu.
"Saya sangat menyesal bahwa pekerja yang memberikan bantuan turut menjadi target," ucap kepala Kemanusiaan PBB Valerie Amos.
"Peristiwa itu menjadi pengingat tentang bahaya bagi warga sipil dan pekerja bantuan yang dihadapi setiap hari di Suriah. Tentang keberanian dan keuletan para pekerja bantuan PBB dan Palang Merah," jelas Amos.
Dalam kondisi tersebut, terlihat lubang peluru di kendaraan bantuan dan kerusakan bangunan dari ledakan.
Bahkan informasi dari Arab News Agency melaporkan 4 pekerja Arab Suriah Red Crescent terluka oleh tembakan dari kelompok teroris ketika mencoba untuk memberikan bantuan. (Tnt/Sss)
Baca juga:
PBB: Anak-anak Suriah Disiksa & Diperkosa Pasukan Presiden Assad
Bom Hancurkan Masjid di Suriah, 11 Orang Tewas
Rumah Berhantu Indiana Bikin Polisi Penasaran
Advertisement