Teh Hijau Bikin Tenang Pikiran di Tengah Kegalauan

Tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan ditambah dengan padatnya lalu lintas ibu kota, tak pelak membuat penghuninya stres

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Mar 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2014, 18:00 WIB
Konsumsi Teh Hijau Wujudkan Gaya Hidup Sehat Masyarakat Modern
Tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan ditambah dengan padatnya lalu lintas ibu kota, tak pelak membuat penghuninya stres

Liputan6.com, Jakarta Tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan ditambah dengan susahnya mencapai satu tempat ke tempat lain dengan cepat akibat kemacetan membuat para penghuninya lebih mudah stres. Akibatnya, stres sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat yang hidup di kota besar, seperti Jakarta. Clinical Dietician Emilia E. Achmadi MS.,RD mengatakan, akibat stres yang sering dirasakan membuat orang lebih mudah berisiko terserang stroke, jantung, dan kanker di usia yang relatif muda. Bayangkan, saat ini, penyakit stroke sudah diderita oleh orang yang berusia 30 tahun."Zaman sekarang ini, usia 30 tahunan sudah terkena stroke, risiko kanker, dan jantung. Padahal, zaman saya sekolah dulu, orang yang terkena penyakit itu di usia 50 tahunan. Bahkan sekarang lebih muda, dari usia adik saya yang paling muda," kata Emilia dalam acara `Ichi Ocha, Minuman Teh Hijau Dalam Kemasan Pertama dengan 1 Kali Proses Penyeduhan` beberapa waktu lalu.Lebih lanjut Emilia mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghalau stres yang berakibat pada menderita penyakit berbahaya itu adalah dengan mengonsumsi teh hijau. Apalagi di era seperti sekarang ini, konsumsi teh hijau merupakan wujud gaya hidup sehat di kalangan masyarakat modern."Penyakit itu kan tidak berdiri sendiri. Saling berhubungan antara yang kita lakukan dan yang kita konsumsi. Pintu untuk ke arah (penyakit) sana sudah terbuka. Namun dapat kita cegah dengan rutin mengonsumsi teh hijau," kata Emilia menambahkan.Kecenderungan untuk mengonsumsi makanan tinggi garam, tinggi gula, dan tinggi lemak, kerap dilakukan bagi siapa saja yang tertimpa stres. Dengan rutin mengonsumsi teh hijau, dampak buruk dari asupan makanan seperti ini, dapat kita halau untuk tidak menghasilkan sesuatu yang merugikan untuk diri kita sendiri.Dalam kesempatan itu Emilia juga menuturkan, alasan di balik mengapa teh hijau begitu menjadi primadona di kalangan teh, yang selalu disangkutpautin dengan gaya hidup sehat, yaitu memiliki komponen utama yang disebut dengan katekin."Katekin itu super oksidan. Mengonsumsi katekin secara rutin, memiliki sifat untuk memprotek yang sungguh luar biasa untuk tubuh. Dengan katekin yang ada di dalam teh, mampu mencegah kita dari serangan jantung, kelebihan berat badan, dan mampu menstimulasi fungsi saraf yang sangat penting bagi kita," kata dia menekankan.

Kualitas Ichiban dan 1 Kali PenyeduhanTren gaya hidup sehat di Indonesia yang semakin berkembang beberapa tahun ini, membuat PT Indofood Asahi Sukses Beverage (PT IASB) memproduksi minuman teh hijau dalam kemasan yang diberi nama 'Ichi Ocha'.Dalam kesempatan itu Director PT Indofood Asahi Sukses Beverages, Yoshimi Miyano dan Anastasia Sutadji selaku Director PT Indofood Asahi Sukses Beverages mengatakan bahwa minuman teh botolan satu ini merupakan teh hijau Jepang kualitas terbaik (Ichiban) yang jauh lebih sehat, higienis, dan intense dalam rasa dan aroma karena diproses dengan 1 kali proses penyeduhan.Emilia juga menerangkan, teh yang diproses 1 kali penyeduhan jauh lebih baik ketimbang diseduh secara berulang-ulang. Sebab, teh yang yang sudah melewati proses penyeduhan lebih dari satu kali, maka rasa dari teh itu akan hilang. Selain itu, kandungan teh yang sebenarnya berguna untuk tubuh, juga hilang begitu saja."Setelah seduhan pertama, antioksidan dari aktekin yang ada di dalam teh akan hilang dan tubuh tidak akan mendapatkan manfaat dari katekin tersebut," kata dia menjelaskan.Selain itu, lanjut dia, teh yang sudah melewati proses penyeduhan lebih dari satu kali adalah antioksidan. Sebab, antioksidan akan hilang bersama katekin ketika penyeduhan teh lebih dari satu kali.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya