Peran Ayah Sudah Dimulai Sejak Anak Belum Terbentuk

Jauh sebelum anak terbentuk sebagai janin di dalam kandungan, ayah sudah memiliki peranan penting.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Jun 2014, 10:02 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2014, 10:02 WIB
Jangan Diam Saja Bila Remaja Bertengkar dengan Ayah
Berargumen dengan ayah ketika remaja akan memperkuar hubungan keduanya serta terbangunlah harga diri si anak.

Liputan6.com, Jakarta Peran seorang ayah demi mewujudkan anak yang tumbuh dan berkembang secara optimal, tidak hanya dimulai saat si buah hati dilahirkan ke muka bumi. Bahkan jauh sebelum anak terbentuk sebagai janin di dalam kandungan, ayah sudah memiliki peranan penting.

Dalam acara `Bebenutri Plus Untuk Bantu Optimalkan Asupan Gizi Anak`, Psikolog Anak dan Keluarga Roslina Verauli mengatakan, sebelum masa periode kehamilan seorang ibu saja, ayah sudah memiliki peranan cukup besar.

"Jika ayah mampu membuat istrinya merasa senang, bahagia, dan tidak mudah stres, maka orang yang dicintainya itu mudah untuk hamil. Ketika hamil pun, istrinya akan selalu merasa senang dan bahagia," kata Roslina menjelaskan.

Saat ibu dinyatakan positif hamil, ayah kembali memiliki peran agar kehamilan pada trimester pertama, kedua, hingga ketiga berjalan lancar dan sesuai harapan. "Seorang ayah harus memberikan dukungan secara emosional agar ibu rileks selama masa kehamilan. Ibu rileks, anak yang ada di kandungan pun turut merasakannya," kata Roslina menambahkan.

Begitu bayi yang dikandung selama 9 bulan lahir ke muka bumi, ayah akan mendapatkan peran yang berbeda. Menurut Roslina, bila ibu lebih banyak bermain dari sisi emosional dan bahasa, ayah akan memberikan fungsinya yang tidak mampu diberikan oleh ibu, bermain ala kasar.

"Bermain ala kasar yang seperti apa? Anak dilemparkan ke atas, diangkat lagi, dilempar lagi. Ini tidak apa-apa. Selain itu juga, ayah yang akan mengajak anak bermain di luar rumah," kata Roslina.

Lebih lanjut wanita yang tengah mengandung 8 bulan ini menjelaskan, ayah akan memiliki peran mengajarkan anak berkompetisi saat si buah hati masuk dalam fase pemberian stimulasi di usia 2 sampai 3 tahun. "Dalam pemberian stimulasi, peran orangtua itu berat, lho. Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah," kata Roslina menekankan.

Nah, saat anak memasuki periode emas tumbuh dan kembangnya di usia 5 sampai 6 tahun, ayah dapat mengajarkannya bermain musik atau mengajarkan segala sesuatu yang sifatnya hobi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya