Liputan6.com, Jakarta Menyediakan sikat gigi lengkap dengan pasta yang mudah dibawa kemana-mana termasuk saat bepergian menjadi alasan 5 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat inovasi. Inovasi sikat gigi dan pasta ini yang membuat Muhammad Garry Syahrizal Hanafi, Nabila Yusaf, Hafida Setiasari, Alninda Sukma Hutami, dan Muhammad Aditya Seto Nugroho menciptakan produk sikat gigi yang praktis. Mereka sepakat menamakan produk inovasi mereka dengan nama SIPAGI (Sikat Pasta Gigi).
Ide awal pembuatan SIPAGI ini bermula ketika kelima mahasiswa tersebut berdiskusi tentang permasalahan sikat atau pasta gigi yang terkadang terlupa saat bepergian. Garry menyebut pembuatan SIPAGI memakan waktu cukup lama, selain melakukan riset mereka juga melakukan pembentukan propotipe produk.
Baca Juga
"Waktu yang dibutuhkan ketika itu sekitar 6 bulan sampai produk ini bisa digunakan dan dipasarkan ke masyarakat. Inovasi Sikat Pasta Gigi (SIPAGI) ini bertujuan untuk memangkas prosesi ritul sikat gigi agar lebih praktis dan singkat, sebab penggunaannya juga sangat praktis," kata Gerry Rabu (18/06/2014).
Advertisement
Garry menjelaskan, prinsip kerja SIPAGI ini sangat mudah yaitu dengan menggabungkan antara pasta gigi dengan sikat. "Pada gagang sikat difungsikan sebagai tube untuk menampung pasta gigi. Jadi ketika kita akan menggosok gigi tinggal menekan bagian gagang sikat gigi dan secara otomatis pasta gigi akan mengalir ke bulu-bulu sikat. Jadi tidak perlu membawa pasta gigi lagi, karena di dalam gagang sikat sudah ada pasta gigi," jelasnya.
Nabila menambahkan, bahan pada pori-pori bulu sikat memang dibuat secara khusus, karena bulu-bulu sikat tersebut menjadi jalur akses keluarnya pasta.
"Lubang pori-pori tersebut dibuat dengan katup karet yang secara otomatis akan tertutup lagi ketika bagian gagang tidak ditekan-tekan. Selain itu, fungsi dari katup itu untuk menyekat agar pasta gigi yang sudah dipakai tidak merembes masuk lagi ke ruang penyimpanan pasta gigi yang berada pada gagang sikat," imbuhnya.
Dari inovasi ini mereka berharap masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut mereka. Selain itu SIPAGI ini dapat menghasilkan profit serta membuka lapangan kerja baru.
"Rencana selanjutnya kami akan lebih memperbaiki kemasan produk dan akan memproduksinya secara massal. Karena kami juga sudah mendaftarkan produk kami ke Kementerian Hukum dan HAM untuk dipantenkan. Kalau nanti sudah dipasarkan kami akan bandrol 1 paket SIPAGI beserta 2 sikat gigi penggantinya dengan kisaran harga antara 5 ribu sampai 10 ribu rupiah," imbuh Garry. Fathi Mahmud