Liputan6.com, Jakarta Di era 90-an nama-nama seperti Bondan Prakoso, Eno Lerian, Trio Kwek-kwek, 4 MC Cilik, Sherina, Joshua, Tasya, dan Agnes Monica merupakan segelintir penyanyi cilik yang cukup sukses membetot perhatian anak-anak. Seolah tak memiliki reinkarnasi, di era modern ini hampir tidak pernah kita jumpai atau mendengar nama-nama penyanyi cilik setenar mereka.
Menanggapi kondisi ini, Bondan Prakoso berpendapat bahwa industri anak di era sekarang mengalami pergeseran yang cukup jauh. Dulu, anak-anak Indonesia memiliki dunia sendiri dan selalu dimanja dengan segala jenis hiburan yang memang cocok di hati mereka.
"Kalau dulu anak-anak Indonesia ini memiliki dunianya. Ada film dan lagu anak-anak, yang secara otomatis industri yang menangani ini ada dan pekerjanya pun ada. Mulai dari pencipta lagu anak-anak, pembuat musik anak-anak, dan pengarang lagu anak-anak. Sekarang, itu sudah tidak ada," kata Bondan Prakoso saat bertandang ke Redaksi Health Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Jumat (20/6/2014)
Menurut pria kelahiran 8 Mei 1982, karena pergeseran yang terjadi saat ini, membuat lagu anak-anak menjadi minim, bisa dihitung dengan jari. "Karena memang pencipta lagu anak berpikir tidak ada pasarnya. Dampaknya, anak-anak pun mendengarkan lagu orang dewasa. Di kompetisi menyanyi anak, anak-anak justru membawakan lagu anak-anak," kata Bondan menambahkan.
Bila melihat kondisi cukup memprihatinkan seperti ini, apakah Bondan berniat untuk memproduseri lagu anak-anak? Mendengar pertanyaan ini, Bonda menjawab,"So far spesial untuk anak-anak belum. Karena memang, saya lagi fokus untuk merintis lagi setelah hengkang dari Bondan and Fade 2 Black pada September 2013."
Meski begitu, pemiliki tinggi badan 177 cm ini percaya, walau ia tidak menciptakan lagu khusus untuk anak-anak, lagu yang diciptakannya juga cocok didengar anak-anak.
"Lagu aku aman untuk anak-anak. Isinya motivasi dan bicara hal positif," kata Bondan menekankan.
Energi & Tambang