Liputan6.com, Jakarta Infeksi cacing pita akan Anda rasakan ketika tanpa sengaja menelan makanan atau meminum segelas aiir yang terkontaminasi telur cacing pita atau larva. Ketika Anda menelan telur cacing pita tertentu, cacing dapat bermigrasi di luar usus dan membentuk kista larva dalam jaringan tubuh dan organ (infeksi invasif).
Saat tertelan, cacing pita akan berkembang dan tumbuh dewasa di usus Anda, yang menyebabkan terjadinya infeksi usus.
Cacing pita dewasa yang terdiri dari kepala, leher, dan rantai segmen disebut sebagai proglottids. Bila Anda mengalami infeksi cacing pita usus, kepala cacing pita melekat pada dinding usus, dan proglottids tumbuh dan menghasilkan telur.
Biasanya, infeksi cacing pita usus tergolong ringan, tetapi infeksi larva invasif dapat menyebabkan terjadinya komplikasi serius.
Sama halnya dengan jenis penyakit lainnya, sejumlah orang yang menderita infeksi cacing pita disebut tidak memiliki gejala.
Tapi, Anda dapat mengetahui apa saja gejala dari infeksi cacing pita, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (27/8/2014)
Infeksi usus
Infeksi usus
Tanda dan gejala infeksi usus meliputi
- Mual
- Lemah
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut
- Diare
- Berat badan dan penyerapan nutrisi dari makanan
Infeksi invasif
Jika larva cacing pita bermigrasi dari usus Anda dan kista terbentuk pada jaringan lain, pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada jaringan organ tubuh Anda, sehingga Anda pun akan merasakan;
- Demam
- Benjolan
- Reaksi alergi terhadap larva
- Infeksi bakteri
- Gejala neurologis, termasuk kejang
Jika Anda mengalami salah satu tanda dari gejala infeksi di atas, segeralah memeriksakannya ke dokter
Advertisement
Faktor risiko
Di bawah ini, terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat menempatkan Anda pada risiko terbesar untuk mengalami infeksi cacing pita, di antaranya;
Kebersihan
Bila Anda termasuk individu yang malas membersihkan tubuh, dan tidak pernah mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan meningkatkan risiko terkontaminasi ke mulut Anda.
Paparan ternak
Ini dapat terjadi di daerah di mana kotoran manusia dan hewan tidak dibuang dengan benar
Berkunjung ke negara-negara berkembang
Infeksi akan lebih sering terjadi di daerah dengan praktik sanitasi yang buruk
Makan daging mentah atau setengah matang
Terlebih untuk mereka yang gemar mengonsumsi daging setengah matang
Yang tinggal di daerah endemik
Hati-hatilah bila berkunjung ke daerah Amerika Latin, Cina, atau Asia Tenggara di mana babi paling banyak dikonsumsi.