Liputan6.com, Jakarta Meski terlalu dini untuk memprediksi keberadaan Pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak, namun harapan besar korban selamat terus mengalir. Sebenarnya, penumpang dan awak kabin bisa selamat tergantung pendaratan pesawat.
Seperti disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan dr Soemardoko Tjokrowidigdo SpM, SpKP saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (29/12/2014).
"Akan lebih aman apabila dilakukan emergency landing di laut atau di kenal dengan istilah ditching , di mana secara prosedur dimungkinkan pesawat akan terapung sentra untuk memberikan kesempatan penumpang menyelamatkan diri sesuai prosedur, sebelum pesawat tersebut tenggelam," kata Soemardoko.
Soemardoko menambahkan, walaupun teknik mutakhir gelombang smartphone dengan gelombang komunikasi Pesawat berbeda (FAA akhir -akhir ini sudah mengizinkan penggunaan Smartphone inboard). Tetapi sampai saat ini masih belum diberlakukan secara menyeluruh.
Baca Juga
Sebelumnya, pesawat AirAsia yang hilang kontak adalah tipe Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-AXC. Pesawat tersebut berangkat dari Surabaya pukul 05.20 pagi dan sampai di Singapura seharusnya pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB.
Advertisement