Liputan6.com, Jakarta Musisi senior Fariz RMÂ kembali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Sebelumnya, Fariz RM juga pernah tertanggap karena kasus yang sama pada tahun 2007 silam.
Saat ditangkap, narkoba yang ditemukan pihak kepolisian berupa heroin, ganja dan alat hisap sabu-sabu. Dari kabar yang beredar, konsumsi narkoba ini digunakan Fariz untuk membantu proses kreatifnya menciptakan lagu.
Baca Juga
VIDEO: Warga Australia yang Dipenjara di Indonesia Selama Hampir 20 Tahun karena Perdagangan Heroin Tiba di Melbourne
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Benarkah saat mengonsumsi kokain, ganja dan heroin otak seseorang akan lebih aktif bekerja dan sejalan dengan itu proses kreatif dapat terpacu?
Advertisement
Selain itu, orang yang mengonsumsi narkoba kerap kembali menggunakannya karena efek kecanduan yang timbul. Contoh terbaru tentu saja Fariz RM.
Berikut ulasan dampak 3 jenis narkoba tersebut pada tubuh saat dikonsumsi dan mengapa narkoba tersebut menimbulkan efek kecanduan yang dikutip dari berbagai sumber:
Heroin
Heroin
Dikutip dari Michaelshouse pada Rabu (7/1/2015), kecanduan heroin selalu dimulai pada sel-sel otak. Reseptor untuk heroin terletak pada bagian otak yang bertanggungjawab pada persepsi nyeri. Saat konsumsi heroin, maka reseptor tersebut akan memberikan respon berupa hilangnya rasa nyeri atau sakit.
Sayangnya, saat efek heroin habis, tubuh justru merasa kesakitan dan meriang. Untuk tidak sakit, seorang pecandu harus memasukkan heroin lagi ke tubuhnya. Hal inilah yang membuat mengapa menggunakan heroin sebabkan kecanduan.
Tetapi, penggunaan terus menerus heroin tentu saja sangat berbahaya bagi tubuh. Dampak jangka pendek adalah mulut yang terasa kering, berat pada tangan dan kaki dan sering mengantuk. Dalam jangka panjang, penggunaan heroin dapat menyebabkan infeksi jantung, hati, ginjal dan kulit. Karena itu, heroin dianggap sebagai obat yang paling berbahaya.Â
Advertisement
Kokain
Kokain
Kokain berasal dari daun koka. Tetapi, biasanya kokain dikonsumsi saat telah diolah menjadi bentuk kristal. Saat mengonsumsi kokain, biasanya seseorang akan merasakan pengalaman fly atau rileks yang luar biasa. Sensasi inilah yang biasanya dicari saat menggunakan kokain.
Tetapi, bukan hanya efek fly yang membuat orang ketagihan mengonsumsi kokain. Terutama sekali, kokain memang menimbulkan efek kecanduan. Hal ini terjadi karena terjadi perubahan pada sel-sel otak saat mengonsumsi kokain. Perubahan pada sel otak inilah yang membuat keinginan untuk mengonsumsi kokain selalu berulang.
Bahkan, sebagaimana dikutip dari Drugfreeworld.com, kokain dianggap sebagai obat yang menciptakan ketergantungan terbesar. Efek fly saat mengonsumsi kokain dari waktu ke waktu akan semakin berkurang, hal ini membuat konsumsi kokain semakin intensif setiap waktunya.
Ganja
Ganja
Efek yang dihasilkan setelah mengonsumsi ganja adalah euforia atau rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab yang jelas. Selain itu, konsumsi ganja juga dapat merangsang berpikir kreatif. Ganja sendiri biasanya dikonsumsi dengan cara dihisap seperti rokok.Â
Tidak seperti heroin dan kokain, apakah ganja dapat menyebabkan ketagihan atau tidak masih menjadi perdebatan di dunia medis. Ada yang menganggapnya menyebabkan kecanduan, ada pula yang tidak. Tetapi, menurut National Institute on Drug Abuse, sebanyak 9 persen pengguna ganja akan tetap mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama.Â
Meskipun begitu, dampak jangka panjang konsumsi ganja tetap jelas. Orang yang mengonsumsi ganja akan kehilangan minat untuk berinteraksi sosial dengan orang lain dan bahkan menyebabkan kualitas sperma menurun.
Advertisement