Rahasia Singapura Bisa Bebas Korupsi

Apakah Indonesia bisa belajar dari Singapura bila ingin bebas korupsi?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Jan 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 18:30 WIB
Ilustrasi Korupsi
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bagian dari 'penyakit', korupsi hingga kini memang masih membayangi pemerintah Indonesia. Tapi maukah kita belajar dari negara yang bebas dari korupsi seperti Singapura?

Seperti disampaikan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Suwarsono bahwa banyak negara termasuk Indonesia sangat ingin memiliki negara yang bebas korupsi. Namun tak banyak yang tahu caranya.

"Kalau ditanya, ada berapa negara di bumi yang relatif kotor dan kemudian jadi relatif bersih, Anda mungkin akan menjawab negara-negara di Eropa, Selandia baru, atau mungkin Australia. Padahal kalau yang dulunya kotor dan sekarang jadi bersih itu cuma ada dua negara yaitu Singapura dan Hongkong," kata Suwarsono saat memberikan sambutan di acara penandatangan komitmen KPK bersama jajaran Kementerian Kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Untuk itu, kata Suwarsono, kita perlu belajar dari negara tetangga untuk tahu bagaimana caranya bebas dari praktik korupsi.

"KPK di Singapura sebetulnya tidak memiliki program pencegahan korupsi. Yang mereka lakukan hanyalah menangkap koruptor, memberi hukuman seumur hidup, memiskinkan mereka hingga membuatnya jera. Tapi yang paling penting, KPK di Singapura mendapat dukungan penuh dari pemerintahnya," jelasnya.

Dengan cara itu, lanjut Suwarsono, KPK di sana efektif menindak koruptor. Karena jajaran menterinya ikut serta dalam upaya pencegahan.

"KPK tidak bisa memberantas korupsi sendirian. Butuh upaya dari berbagai pihak yang harus membantu," tukasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya