Bell's Palsy, Bibir Merot Bukan karena Sombong

Bibir merot yang dialami Rano Karno sama gejalanya seperti penyakit bell's palsy.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Mar 2015, 12:08 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2015, 12:08 WIB
Bell's Palsy, Bibir Merot Bukan karena Sombong
Bell's Palsy, Bibir Merot Bukan karena Sombong

Liputan6.com, Jakarta Lemahnya otot-otot bagian wajah membuat penderita bell's palsy seperti juga yang dialami Plt Gubernur Banten Rano Karno kerap dianggap sombong. Wajar, karena kondisi bell's palsy membuat penderitanya hanya mampu menggerakkan setengah bagian wajahnya saja.

Seperti dikutip dari laman para dokter Amerika Mayo Clinic, bell's palsy merupakan penyakit yang membuat otot-otot di bagian wajah melemah. Biasanya, penyakit ini menyerang secara tiba-tiba. Orang lain yang tidak mengetahui apa itu bell's palsy, akan menyebut penderitanya dengan `si bibir merot`. Selain sulit tersenyum, penderita penyakit ini akan mengalami kekakuan di bagian mata dan sulit berkedip.

Ketika menyerang tubuh seseorang, bell's palsy tak akan pandang bulu. Dia dapat menyerang siapa saja dan kapan saja tanpa pandang bulu. Tapi, bagi yang mereka yang sudah terkena dan dinyatakan sembuh, tak akan lagi mengalami kondisi ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu bell's palsy, berikut penjelasannya yang dikutip dari sejumlah situs pada Rabu (4/3/2015)

1. Gejala

Tanda dan gejala dari bell's palsy datang secara tiba-tiba. Beberapa di antaranya adalah;

- Sulit untuk tersenyum atau menutup mata di satu sisi
- Kesulitan dalam membuat ekspresi wajah
- Nyeri di bagian rahang atau di belakang telinga pada sisi yang diserang
- Perubahan cepat dari kelemahan ringan sampai lumpuh total pada satu sisi wajah
- Perubahan jumlah air mata dan air liur yang dihasilkan
- Penurunan kemampuan untuk mencicipi
- Peningkatan sensitivitas pendengaran pada sisi yang terkena bell's palsy.
- Di beberapa kasus, penyakit ini dapat memengaruhi saraf kedua sisi wajah Anda.

2. Penyebab

Bell's palsy terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengendalikan otot-otot di salah satu sisi wajah. Namun, sampai saat ini penyebab pasti dari pembengkakan dan peradangan saraf otot wajah belum diketahui. Tidak menutup kemungkinan seseorang menderita bells palsy akibat terinfeksi virus.

Berikut paparan virus yang sering dikaitkandengan bell’s palsy:

- Dingin luka dan herpes genital (herpes simplex)
- Cacar dan herpes zoster (herpes zoster)mononucleosis (Epstein-Barr)
- Infeksi Cytomegalo virus
- Penyakit pernapasan (adenovirus)
- Campak Jerman (rubella)
- Mumps (gondong virus)
- Flu (influenza B)
- Penyakit Tangan-kaki-dan-mulut (coxsackievirus)

3. Pengobatan

Bell's palsy dapat disembuhkan tanpa adanya pengobatan. Tidak ada satu ukuran cocok untuk semua pengobatan bell's palsy. Akan tetapi, biasanya dokter akan menyarankan obat atau terapi fisik untuk membantu mempercepat pengobatan Anda.

Berikut pengobatan yang dapat ditempuh seorang pasien bell's palsy;

- Terapi fisik
- Pengobatan alternatif seperti: terapi vitamin, pelatihan biofeedback akupunktur, teknik relaksasi (yoga ataumeditasi).
- Bedah

Demikian penjelasan mengenai bell's palsy.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya