Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menganggap penderita bell's palsy sinis karena hanya menyunggingkan senyum singkat di sebagian wajahnya. Namun, kenyataanya mereka hanya bisa menggerakan setengah bagian wajahnya karena lemahnya otot-otot wajah.
Berikut penjelasan tentang penyakit bell's palsy seperti dilansir dari Mayo Clinic dan Eka Hospital, seperti ditulis Rabu (01/10/2014):
Deskripsi
Facial palsy, atau yang biasa disebut bells palsy merupakan penyakit lemahnya otot-otot wajah yang menyerang secara tiba-tiba. Hal ini membuat setengah dari bagian wajah tidak dapat tersenyum, dan mata menjadi kaku atau sulit berkedip.
Bells palsy dapat menyerang siapa saja dan kapan saja tanpa pandang bulu. Namun, dalam kasus ini jarang sekali penderita yang sudah sembuh mengalami lagi hal yang sama.
Bagi kebanyakan orang, bells palsy bersifat sementara. Gejala yang timbul biasanya mulai membaik dalam beberapa minggu, dengan pemulihan total sekitar enam bulan.
Advertisement
Gejala
Tanda dan gejala dari bell palsy datang secara tiba-tiba. Beberapa gejala diantaranya adalah:
- Perubahan cepat dari kelemahan ringan sampai lumpuh total pada satu sisi wajah.
- Sulit untuk tersenyum atau menutup mata di satu sisi.
- Droop wajah dan kesulitan membuat ekspresi wajah.
- Nyeri di bagian rahang atau dalam atau di belakang telinga pada sisi yang diserang.
- Perubahan jumlah air mata dan air liur yang dihasilkan.
- Penurunan kemampuan untuk mencicipi.
- Peningkatan sensitivitas pendengaran pada sisi yang terkena Bell’s palcy.
Namun, dalam beberapa kasus, bells palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah Anda.
Penyebab
Bells palsy terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengendalikan otot-otot di salah satu sisi wajah. Namun, sampai saat ini penyebab pasti dari pembengkakan dan peradangan saraf otot wajah belum diketahui. Tidak menutup kemungkinan seseorang menderita bells palsy akibat terinfeksi virus.
Berikut paparan virus yang sering dikaitkandengan bell’s palsy:
- Dingin luka dan herpes genital (herpes simplex)
- Cacar dan herpes zoster (herpes zoster)
- mononucleosis (Epstein-Barr)
- Infeksi Cytomegalo virus
- penyakit pernapasan (adenovirus)
- campak Jerman (rubella)
- Mumps (gondong virus)
- Flu (influenza B)
- Penyakit Tangan-kaki-dan-mulut (coxsackievirus)
Advertisement
Pengobatan
Kebanyakan orang dengan bells palsy pulih dengan atau tanpa pengobatan. Tidak ada satu ukuran cocok untuk semua pengobatan bells palsy. Namun,dokter mungkin menyarankan obat atau terapi fisik untuk itu pembantu mempercepat pengobatan Anda.
Berikut pengobatan yang dapat ditempuh:
- Terapi fisik
- Pengobatan alternatif seperti: terapi vitamin, pelatihan biofeedback akupunktur, teknik relaksasi (yoga ataumeditasi).
- Bedah
 (Nadina Sabilla/Ran/Igw)
Â