Liputan6.com, Jakarta Kabar duka menyeruak dari dunia kedokteran Indonesia. Salah satu putra bangsa meninggal dalam pengabdiannya di daerah sangat terpencil di Distrik Weime, Kabupaten Pegunungan Bintang, Propinsi Papua. Dokter Dhanny Elya Tangke yang bertugas sebagai dokter pegawai tidak tetap (PTT) meninggal di tanah Papua karena malaria pada tanggal 13 Mei 2015.
Mengalami malaria berulang, dokter Dhanny terlambat dievakuasi dari Puskesmas tempat dinasnya selama beberapa hari karena kendala cuaca. "Kondisinya semakin memburuk saat sampai di RS Abepura Jayapura dan saat dievakuasi ke Makassar nyawanya tidak tertolong," tulis mantan dokter PTT dokter Ari F. Syam dikutip dari surat elektroniknya pada Jumat (15/5/2015).
Mimpi dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin tahun 2012 untuk melanjutkan sebagai spesialis pun terhenti dalam pengabdiannya untuk kemanusiaan.
Advertisement
Menurut dokter Ari F. Syam, lokasi dinas dokter Dhanny memang terkenal dengan kasus malaria. Terjangkit malaria menjadi risiko kala berdinas di daerah endemis malaria dan ini kerap terjadi pada dokter-dokter muda yang memiliki banyak mimpi.
Kabar meninggalnya dokter yang bekerja di daerah terpencil, menurut dokter Syam yang pernah bertugas di daerah terpencil di Jambi tahun 1992-1995, selalu berulang. Entah karena sakit atau kecelakaan.
Dokter Syam tak memungkiri, profesi dokter kadang berada pada risiko tinggi. Dokter Dhanny serta ratusan dokter PTT lainnya ditempatkan di daerah terpecil dengan risiko nyawa.Â
"Sebagian besar dokter-dokter di Indonesia terutama yang mengikuti wajib kerja sarjana atau yang mengikuti kegiatan wajib dokter PTT pernah melewati masa-masa sulit ketika mengabdikan diri untuk pelayanan kesehatan di masyarakat," terang dokter Syam.
Dokter Syam mengingatkan pemerintah bahwa sudah seharusnya ada penghargaan atas pengorbanan dokter Dhanny, yang telah rela mengabdikan segenap jiwa raganya sejak tahun 2013 di Distrik Waime.
Â
Terimakasih dokter Dhanny. Selamat jalan...