Liputan6.com, Jakarta Terapkan pola makan yang benar dan sehat agar perempuan hamil kuat berpuasa sehari penuh. Dari pola makan ketika sahur, berbuka, hingga camilan di malam hari.
Namun, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu melakukan konsultasi ke dokter kandungan atau dokter gizi untuk memastikan makanan dan minuman apa saja yang boleh serta tidak boleh dikonsumsi agar puasa berjalan lancar.
Baca Juga
Berikut pola makan yang benar dan sehat bagi perempuan hamil seperti dikutip Baby Centre, Kamis (25/6/2015) :
Advertisement
1. Pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan. Karbohidrat kompleks dan makanan tinggi serat membantu mencegah sembelit.
2. Hindari mengonsumsi makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Gula darah mungkin akan cepat drop, yang membuat perempuan hamil pusing, dan tak jarang berujung pingsan.
Pilih kentang atau buncis
3. Daripada mengonsumsi makanan tinggi lemak dan makanan olahan, ada baiknya memilih makanan sehat seperti kentang atau buncis.
4. Pastikan mendapatkan banyak protein, seperti kacang-kacangan, daging merah atau putih, dan telur. Makanan ini membantu bayi dalam kandungan tumbuh dengan baik.
5. Cobalah untuk minum sekitar 1,5 liter atau 2 liter antara waktu senja dan fajar. Hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi. Kafein membuat perempuan hamil mudah dehidrasi.
Advertisement
Kapan berhenti puasa
Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr dr Saptawati Bardosono M, Sc pernah mengatakan, jika perempuan hamil sampai kekurangan cairan, maka denyut jantungnya akan lebih cepat dan membahayakan janin. Jika itu terjadi, maka harus cepat dihentikan puasanya.
Selain itu, dalam buku berjudul Air Bagi Kesehatan edisi kedua tahun 2012 yang disusun DR. Dr. Budi Iman Santoso, Sp.OG (K), Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS, DR. Dr. Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH, dan Dr. Sudung O. Pardede, Sp.A (K) dijelaskan, kecukupan air bagi perempuan hamil adalah 2,3 liter per hari. Sebab, kebutuhan air selama kehamilan akan meningkat guna mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion, dan volume darah yang meningkat.