Liputan6.com, Jakarta Meskipun Sindrom Pernapasan Timur Tengah di Korea Selatan (MERS) terus menjadi sorotan, kita harus ingat penyakit ini masih aktif di Arab Saudi.
Member WHO Emergency Committe on MERS CoV sekaligus Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dicermati jemaah umrah yang akan berangkat atau baru tiba di Arab Saudi, seperti:
1. Angka kematian meningkat
Baca Juga
Angka kematian karena MERS meningkat dari 39 persen pada 2014 menjadi 47 persen pada 2015
Advertisement
2. Usia terinfeksi semakin muda.
Bila sebelumnya, MERS menyerang pasien berusa 65 tahun keatas, pada 2014 ditemukan umur rata-rata pasien 55 tahun dan 2015 ini ada pasien berusia 49 tahun.
3. Jumlah petugas kesehatan yang tertular menurun
Periksa ke dokter
Jumlah petugas kesehatan yang tertular dan sakit MERS menurun dari 29 persen pada 2014 menjadi 10 persen pada 2015. Jumlah kasus MERS juga menurun dari 573 pada 2014 menjadi 201 pada 2015.
"Para jamaah Umrah Ramadhan (dan jamaah Haji nanti) perlu waspada. Bila sekarang masih di tanah air, periksakan diri ke dokter untuk menangani penyakit kronik yang ada, karena penyakit kronik paru, jantung, ginjal, DM dan lainnya merupakan faktor risiko utama terjadinya MERS," kata Tjandra melalui pesan singkatnya, Rabu (24/6/2015).
Tjandra pun menyarankan beberapa hal berikut yang bisa mencegah tertularnya MERS, yaitu:
1. Sering-seringlah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, selama setidaknya 20 detik
2. Jangan kontak dengan unta, tidak perlu foto naik atau berada di depan atau dekat unta. Jangan minum susu unta mentah dan tidak perlu jalan-jalan ke peternakan unta.
3. Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Advertisement