Liputan6.com, Jakarta Setelah dinyatakan bebas dari Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-cov) Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta mengajak beberapa media berkunjung ke Korea Selatan.
Rencananya, 6 media cetak, 1 televisi, 2 staf Kementerian Kesehatan Indonesia dan 2 dokter ahli penyakit menular dari Indonesia akan berkunjung ke Pusat Kesahatan Korea pada 29 Juli.
Menurut Direktur KTO, OH Hyonjae, langkah ini bertujuan untuk memperlihatkan tahap pemulihan awal pasar pariwisata Korea dari MERS. "Korea sepenuhnya aman dari MERS sehingga wisatawan Indonesia kembali berwisata ke Korea," cetusnya.
Advertisement
KTO menyadari, di antara negara-negara di dunia, Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengunjungi Arab Saudi. Setiap tahunnya kira-kira 600.000 jemaah haji Indonesia mengunjungi Mekah.
Usaha pemerintah Indonesia dalam melindungi warganya dari MERS merupakan hal yang sangat mendesak. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memperlihatkan ketertarikan besar secara medis akan situasi MERS yang terjadi di Korea.
Menteri Kesehatan Indonesia, Nila Moeloek menyatakan, Indonesia perlu belajar sistem pengendalian MERS dari Korea. Maka itu staf Kementerian Kesehatan dan dokter ahli diikutsertakan untuk mempelajari sistem pengendalian MERS.
Setelah melakukan kunjungan ke pusat kesehatan Korea, media-media juga akan meliput tempat-tempat wisata terkenal di negeri ginseng.
"Melalui Famtrip ke Korea kali ini, kami ingin menghilangkan kekhawatiran konsumen dari MERS. Tugas kami adalah mengembalikan keyakinan travel agent sebagai penjual. Pertengahan bulan Agustus mendatang, kami juga berencana mengundang perwakilan beberapa travel agent yang memiliki produk wisata ke Korea, untuk melihat langsung tempat wisata terkenal Korea aman dan sudah kembali dipenuhi oleh wisatawan asing," pungkasnya, seperti dalam rilis yang diterima Health-Liputan6.com.