Korea Selatan Mengakhiri Teror MERS

Korea Selatan secara resmi menyatakan bebas Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS)

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Jul 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 17:00 WIB
Ilustrasi wabah MERS (Liputan6.com/Sangaji)
Ilustrasi wabah MERS (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Seoul Korea Selatan secara resmi menyatakan telah bebas Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) setelah virus tersebut menewaskan 36 orang dan 186 terinfeksi sejak 20 Mei. 

Mengutip laman Channel News Asia, Selasa (28/7/2015), Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn mengatakan, bahaya akibat virus yang menyebar di Arab Saudi ini telah usai. Yang artinya, semua orang tidak perlu mengkhawatirkan terjangkit MERS lagi.

"Setelah menimbang berbagai keadaan, personel medis dan hakim pemerintah, kami menyatakan, semua orang bisa bebas dari rasa khawatir. Saya meminta masyarakat untuk melanjutkan kegiatan normal sehari-hari, termasuk ekonomi, budaya, olahraga dan kegiatan sekolah," katanya.

Sebelumnya, ribuan sekolah ditutup akibat MERS yang mengakibatkan anak-anak tinggal di rumah. Wabah ini juga mempengaruhi sektor ekonomi dan pariwisata yang menjadi kebanggaan negeri tersebut.  

Jumlah wisatawan sempat dilaporkan menurun lebih dari 40 persen pada bulan Juni dibandingkan dengan tahun lalu, dan selanjutnya 60 persen dalam dua minggu pertama bulan Juli. 

(Baca: Takut MERS, Hampir 2 Ribu Orang Indonesia Batal ke Korea)

Saat ini, Seoul berencana untuk mengeluarkan dana sebesar 30 miliar won untuk menarik kembali wisatawan termasuk tur promosi gratis dan konser besar bintang K-pop. "Kami sangat bersemangat untuk membawa kembali wisatawan China," kata Wakil Menteri Pariwisata Kim Chong pekan lalu. 

 

Baca juga: 

Dubes Korsel Tegaskan Wisata Korea Aman dari MERS

Buktikan Negerinya Aman dari MERS, KTO Ajak Staf Kemkes ke Korea

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya