Sunat Bukan Lagi Ritual Agama Tertentu

Dulu sunat dikaitkan dengan agama muslim. Tapi sekarang, agama apa pun dapat disunat bahkan dianjurkan untuk melakukannya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Okt 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2015, 13:00 WIB
Tren Sunat Dewasa Meningkat Dua Kali Lipat
Sunat tidak hanya dilakukan pada anak, kini orang dewasa yang belum disunat juga masih bisa melakukan prosedur itu.

Liputan6.com, Jakarta Sunat tidak lagi dikhususkan buat anak-anak dan orang dewasa yang berasal dari agama tertentu. Kini sunat dapat diberikan kepada orang dewasa yang berasal dari agama apa pun. Sebab, sunat diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan. Jadi, jangan malu disunat walau sudah dewasa.

dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dari Rumah Sunatan mengatakan, sunat pada pria dewasa tidak hanya menurunkan risiko HIV/AIDS sampai lima puluh persen tapi juga menurunkan risiko kanker prostat, kanker penis, dan menurunkan risiko terjadinya kanker serviks pada wanita pasangannya.

Selain itu, manfaat lain dari sunat dewasa adalah dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih termasuk infeksi saluran seksual.

"Manfaat-manfaat ini mematahkan anggapan bahwa sunat merupakan tindakan kejam tanpa manfaat," katanya ditulis Minggu (11/10/2015)

Bahkan, lanjut dia, Center of Disease COntrol and Prevention (CDC) di Amerika Serikat juga telah menganjurkan sunat sebagai salah satu pencegahan infeksi penyakit menular seksual.

Selain mencegah penyakit, alasan seorang pria melakukan sunat karena terdapat indikasi medis seperti fimosis, parafimosis, balanitis, dan postitis. Alasan lain yang cukup populer karena alasan seksual, yaitu supaya mendapat sensasi lebih saat berhubungan seksual dan dapat lebih memuaskan pasangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya