7 Langkah Besarkan Anak Agar Tumbuh Sehat

Mulai dari membujuk anak agar konsumsi makanan hingga kebiasaan makan sehat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Okt 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2015, 08:00 WIB
Makan Malam, Pengaruhi Berat Badan Anak Kelak
Sempatkan waktu makan bersama keluarga, besar manfaatnya untuk anak hingga dewasa. (Foto: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Orangtua mana yang tak ingin memiliki anak yang tumbuh dengan sehat? Mulai dari kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, tidur cukup, dan memilih camilan menjadi beberapa hal penting yang mendukung agar ia sehat.

Berikut beberapa trik yang bisa Anda sontek agar si Kecil tumbuh sehat seperti dilansir laman Health, ditulis Rabu (14/10/2015).

1. Ajarkan makan secukupnya

"Ayo dong makanannya dihabiskan," biasanya orangtua memmelontarkan rayuan itu kepada anak meski ia sudah merasa kenyang.

Ternyata cara tersebut tidaklah tepat. Menurut peneliti, ketika anak terbiasa diminta menghabiskan makanan di piringnya ketika mereka jauh dari rumah, anak-anak akan makan dalam porsi besar.

"Meminta anak menghabiskan makanan ketika tidak lapar akan menjadi awal ajaran yang tidak baik," ungkap dokter anak dari New York, Lauren Levine.

2. Jadikan olahraga itu seru

Jangan ajarkan mereka berolahraga sebagai hal yang kaku, melainkan jadikan ini ajang seru. Bukan dengan target-target tertentu layaknya orang dewasa melainkan dikemas dengan cara menarik. Seperti bermain bola di lapangan belakang rumah, mendaki bukit di akhir pekan,atau  bermain di taman kota.

Kuncinya adalah memastikan anak-anak menikmati itu semua tutur dokter anak dan juru bicara American Academy of Pediatrics, Allana Levinne. 

Makan di meja makan

3. Makan di meja makan bukan sambil menonton TV

Mungkin ini sebagai salah satu trik Anda agar si Kecil makan, tapi lebih baik jangan biarkan hal ini menjadi kebiasaan. "Anak-anak yang makan sambil menonton kartun kesukaan tidak dapat merasakan kenyang sebagai tanda berakhirnya selesai makan," tutur dokter Lauren Levine.

Jika hal ini dilanjutkan, lama kelamaan membuat anak-anak jadi kegemukan. Lalu, studi lain ungkap anak yang makan camilan sambil menonton TV jadi lebih banyak makan permen dan minum soda.

4. Kenalkan aneka makanan, tapi perlahan

Penelitian menunjukkan anak-anak usia dua hingga delapan tahun cenderung memiliki kesukaan yang sama terhadap suatu makanan. Padahal ada banyak makanan di luar sana yang kaya nutrisi. Inilah pentingnya orangtua mengenalkan hal tersebut padanya.

"Hanya karena mereka tidak mau makan brokoli saat pertama kali diberikan, bukan berarti ia tak mau makan saat diberikan pada kedua atau ketiga kali," tutur ahli nutrisi, Tindall.

5. Simpan ponsel di malam hari

Anak-anak zaman sekarang tak bisa terpisahkan dari ponsel, tapi jauhkan hal tersebut ketika menjelang tidur. Menurut Jurnal PLoS ONE, anak-anak cenderung alami kesulitan tidur bila bermain ponsel sebelum tidur atau ponsel tersebut di dekat mereka.

6. Jangan menghadiahi ia permen

Ketika ia berbuat baik atau menunjukkan prestasi, jangan berikan permen sebagai hadiah. Hal ini membuat si Kecil mengasosiasikan permen dan perbuatan baik. Padahal konsumsi permen berlebih sebabkan anak konsumsi kalori berlebihan dan merusak giginya.

7. Jadi contoh panutan bagi si Kecil

Anak-anak akan mengikuti aturan yang Anda berikan ketika Anda memberi contoh tersebut seperti diungkapkan Alanna Levine.
"Sulit bila Anda meminta anak minum susu di malam hari, sementara Anda minum soda," contohnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya