Liputan6.com, Jakarta Hidup sehat bisa dimulai dari rumah, misalnya ketika Anda memilih minyak untuk memasak. Umumnya, orang Indonesia masih menjadikan minyak kelapa sawit sebagai bahan dasar dalam mengolah makanan rumahan. Padahal, minyak kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh (saturated fat) yang cukup tinggi.
Dalam jangka panjang, memasak dengan minyak kelapa sawit akan meningkatkan kolesterol dalam darah, dan membuat hidup Anda tidak tenang dengan tingginya risiko penyakit jantung.
Sebenarnya sudah tersedia alternatif yang lebih sehat untuk menggantikan penggunaan minyak kelapa sawit dalam mengolah masakan, salah satunya adalah minyak kanola yang berasal dari ekstrak biji bunga kanola. Tidak seperti minyak kelapa sawit, minyak nabati yang satu ini justru mengandung kadar lemak jenuh yang rendah, dan kadar lemak tak jenuh (unsaturated fat) yang sangat tinggi (contohnya Omega 3), sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung.
Mengapa Memasak dengan Minyak Kanola?
Memiliki rasa yang lebih netral, minyak kanola bisa digunakan menumis, memanggang, atau sebagai dressing untuk salad favorit Anda. Kandungan lemak tak jenuh dalam minyak kanola sangat tinggi, hingga 93 persen komposisinya.
Tak hanya itu, minyak kanola merupakan minyak nabati dengan kandungan lemak jenuh terendah (7 persen), dibandingkan minyak kelapa sawit dengan komposisi lemak jenuh mencapai hingga 50 persen! Jadi, tak perlu waswas kalau memasak dengan minyak ini.
Apa Bukti Minyak Kanola Lebih Sehat?
Anda bisa lho membandingkan kadar lemak jenuh pada minyak kelapa sawit dan minyak kanola. Minyak kelapa sawit dengan lemak jenuh yang tinggi akan mudah membeku saat didinginkan di dalam kulkas. Sebaliknya, minyak kanola dengan lemak jenuh yang rendah akan berbentuk cair bahkan setelah dimasukkan ke dalam kulkas selama 2 hari.
Disertai dengan olahraga rutin dan perilaku hidup sehat lainnya, minyak kanola juga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat, dan menurunkan risiko penyakit jantung. Minyak kanola cocok untuk Anda yang sedang menjalani diet sehat.
Lembaga kesehatan Amerika FDA (Food and Drug Administration) telah menyetujui klaim bahwa lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak kanola membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Untuk mendukung pola hidup sehat, ganti juga proses menggoreng (deep frying) dengan proses masak yang lebih sehat. Mengolah makanan dengan proses menumis, memanggang, dan pan-frying menjadi pilihan yang jauh lebih menyehatkan dibandingkan dengan menggoreng. Jadi, ayo mulai terapkan hidup lebih sehat dengan minyak kanola untuk pengolahan dan penyajian hidangan masakan Anda. (*)
Advertisement