Liputan6.com, Cambridge - Seorang rekanan di lembaga rancangan dan inovasi global mengungkapkan bahwa dalam 3 dekade pengalamannya bersama lembaga tersebut, ia telah bekerja bersama dengan sejumlah perusahaan paling inovatif sedunia dan menyimak bagaimana para pemimpin atau bos kreatif sedang beraksi.
Dikutip dari Harvard Business Review pada Senin (7/3/2016), Tom Kelley dari IDEO mengatakan bahwa ia telah memperhatikan bagaimana para pemimpin terbaik itu beroperasi—yaitu bagaimana mereka memupuk kreatifitas di lingkungannya.
Baca Juga
Tom Kelley mendapati 3 hal:
Advertisement
1. Mereka membangun masyarakat antusias inti di dalam dan di luar organisasi mereka.
Chris Anderson, CEO di pembuat dron 3D Robotics mulai mencari pengetahuan dan kedalaman dari para penggila drone melalui situsnya DIYDrones jauh sebelum ia bahkan mulai mencari pegawai. Ia pun lanjut mempraktikan inovasi sumber-terbuka selama bertahun-tahun sejak saat itu.
Baca Juga
Perusahaan itu memupuk memupuk masyarakat kreatif dan menghargai kesertaan di setiap tingkatan. Ketika seseorang menawarkan masukan bahkan yang paling sederhana sekalipun, perusahaan itu akan mengirimkan T-shirt yang menegaskan orang itu sebagai ‘orang dalam’ 3D Robotics.
Pertukaran gagasan secara bebas di mana pegawai, rekanan, dan kolaborator meraih modal sosial melalui masukan kreatifnya telah mendongkrak pertumbuhan.
2. Mereka meraih perubahan besar melalui serangkaian eksperimen kecil
Beberapa tahun yang lalu, Jim Hackett, CEO di Steelcase menginginkan agar eksekutif puncaknya bergerak menuju ruang kerja terbuka. Waktu itu, sebagaimana di banyak perusahaan sekarang ini, ruang kantor pribadi merupakan keistimewaan.
Namun, Steelcase sedang menjadi pemimpin global urusan sistem perabotan, dan Hackett merasa penting agar para manajernya tidak hanya bicara dan membuktikan nilainya selagi bekerja dalam format kantor non-tradisional. Banyak eksekutif bawahannya yang menolak dan minta pengecualian.
James mengajukan eksperimen kecil. Ia meminta tim manajemen untuk bersamanya dalam purwarupa “Masyarakat Kepemimpinan” terbuka selama 6 bulan. Dalam jangka waktu itu, ia ingin mereka mencobanya secara apa adanya dan berjanji menangani apapun yang belum beres di akhir masa 6 bulan itu.
Yang tadinya hanya untuk 6 bulan, ternyata berlangsung selama 20 tahun. Para eksekutif itu pun tidak pernah lagi memiliki ruang pribadi di kantor.
3. Mereka memulai perjalanan inovasi menggunakan alur cerita
Para jagoan pemasaran mengerti bahwa pesan yang hebat turut andil dalam keberhasilan produk, layanan, dan merek baru.
Para pemimpin kreatif terbaik pada masa kini memilah gagasan dari sejak awal demi potensi pemuasan pelanggan maupun penceritaan kisah yang merangkul.
Jane Park, CEO di perusahaan rintisan kosmetik Julep, mencari terobosan untuk pelapis kuku yang dapat menggugah silaturahmi di antara para pemakai utamanya. Rancangan penelitian itu menegaskan hal yang sudah lama diketahui tapi tidak pernah terselesaikan, yaitu kesulitan wanita memegang kuas pemulas kuku menggunakan tangan yang bukan dominan.
Wanita itu dan timnya menyadari bahwa semua alat memerlukan ketelitian pada panjang tertentu. Karenanya, mereka merancang gagang yang panjang yang memungkinkan pengguna memulas kuku dengan lebih halus, tepat, dan gagangnya sekaligus menempel secara magnetis pada tutup wadah pemulas kuku.
Solusi kreatif memang bernilai, tapi kisah awal yang mengkaitkan gagang bernama Plié itu dengan perangkat lain telah menjadi obrolan seru yang menyebar. Jalan cerita itu membantu memenangkan hati dan pikiran tim internal Julep dan kemudian hati dan pikiran para pemangku kepentingan di pasar sasaran.
Tentu saja masih banyak cara lain yang disebarkan oleh para pemimpin kreatif kepada lingkungannya untuk meraih kehebatan. Namun demikian, pembangunan masyarakat, eksperimentasi, dan alur cerita adalah 3 bagian yang sangat penting di dalam kepemimpinan kreatif yang dimaksud.