Penderita Diabetes Tipe 1 Berisiko Idap Kanker

Sebuah studi di Australia menemukan penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami kanker

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Mar 2016, 19:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 19:40 WIB
diabetes tipe 1
Cara alami untuk hilangkan diabetes dari tubuhmu.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi di Australia menemukan penderita diabetes tipe 1 berisiko mengalami kanker lambung, ginjal, endometrium dan ovarium pada perempuan serta kanker spesifik lainnya, termasuk prostat dan payudara.

Menurut American Diabetes Association, diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak dan remaja dan memengaruhi 1,25 juta orang Amerika. Sedangkan dari data yang dikumpulkan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 menunjukkan, 590 anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun merupakan penyandang diabetes tipe 1 di seluruh Indonesia.

"Penderita kanker memiliki banyak faktor risiko, termasuk obesitas, pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik dan merokok. Namun risiko diabetes terhadap kanker itu moderat," kata penulis studi Jessica H. Harding dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute in Melbourne, Australia.

Meski begitu, kata Jessica, penderita diabetes tipe 1 tidak perlu khawatir berlebihan sebab kanker masih bisa dicegah dengan skrining dini dan mengikuti anjuran pencegahan kanker.

"Pria dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko kanker secara keseluruhan, dan sekitar tujuh persen lebih wanita dengan diabetes tipe 1 berisiko kanker," katanya, seperti diberitakan Foxnews, Kamis (3/3/2016).

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis data dari  penderita diabetes tipe 1 di Australia, Denmark, Finlandia, Skotlandia dan Swedia sejak 2008 hingga 2012. Sebanyak 9.149 insiden kanker ditemukan pada penderita diabetes tipe 1.

"Pola kanker mirip dengan orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan. Hal ini mendorong medis untuk melakukan pemerinksaan diabetes sebelum kanker," kata seorang peneliti diabetes dan kardiovaskular dari The University of Edinburgh in Scotland, Sarah Wild.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya