Liputan6.com, Jakarta Sakit yang seharusnya tidak parah bisa menjadi sangat parah karena pasien begitu percaya dengan saran pengobatan yang diberikan teman, tetangga, atau keluarga. Apalagi jika yang dianjurkan adalah pengobatan alternatif seperti terapi Semut Jepang.
Menurut Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH dari Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, segera temui dokter supaya cepat ditangani jika tubuh atau fisik terasa sakit. Bukan malah bertanya ke teman. Meski pengobatan itu cocok di tubuh teman Anda itu, hal sebaliknya belum tentu terjadi di tubuh Anda.
"Percayanya sama teman daripada dokter. Dokter ngomong tidak didengar, teman ngomong langsung manggut," kata Parlindungan Siregar kepada Health-Liputan6.com, Rabu (9/11/2016).Â
Advertisement
Baca Juga
Rata-rata masyarakat Indonesia salah kaprah mengenai pengobatan suatu penyakit. Selalu beranggapan bahwa hal baik yang menimpa temannya juga akan terjadi di dirinya. Padahal belum tentu. "Orang sini selalu berpikir, penyakit teman, penyakit dia. Jika teman sembuh dengan pengobatan A, misalnya terapi Semut Jepang, maka ia juga akan sembuh bila diobati dengan cara yang sama," ujar Parlindungan.
Ilmu kedokteran menurutnya bukanlah ilmu yang mudah. Seorang dokter profesional pastinya tahu harus memberi apa untuk pasiennya. Juga ketika memberikan obat, tidak asal beri begitu saja. "Obat itu pastinya diteliti terlebih dahulu. Dicoba dari tubuh binatang sampai tubuh manusia percobaan. Jika tidak ada efek samping yang sangat membahayakan, baru dipasarkan ke masyarakat," kata Parlindungan menambahkan.
Ia lalu menyarankan seorang pasien untuk mendatangi dokter jika ada teman atau siapa saja yang menawari pengobatan alternatif. "Misalnya ada yang menawarkan terapi Semut Jepang, konsultasikan dulu, apakah Semut Jepang itu benar-benar boleh dipakai. Kalau dokter tidak setuju, jangan dipakai," kata Parlindungan menambahkan.